Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Mengulik Manfaat Kemasan Susu UHT yang Multi Lapis

Diperbarui: 10 Juli 2024   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kemasan Susu UHT (Sumber: lifestyle.kompas.com)

Berkali-kali ditanya kawan, apakah benar Susu UHT diproses tanpa bahan pengawet. Pasalnya, Susu UHT mampu bertahan hingga 10 bulan tanpa harus disimpan dalam pendingin.

Sulitnya pemahaman awam, menyoal tentang temperatur masak susu yang 140 derajat Celcius, sebagaimana perlakuan Susu UHT agak mengaburkan pola pikir.

Dalam keseharian, bagaimana mungkin memanaskan pangan cair, semisal susu segar, atau minuman lainnya, dengan temperatur jauh di atas 100 bahkan sampai 140 derajat Celcius.

Teknologi UHT (Ultra High Temperature) menjelaskan dan menjadikannya nyata bahwa temperatur tinggi dapat dicapai dengan durasi beberapa detik saja.

Purwiyatno Hariyadi, pakar teknologi pangan, Guru Besar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), menyatakan bahwa Susu UHT (Ultra High Temperature), merupakan produk susu yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu 140 derajat Celsius, sekitar 2 -- 5 detik, mampu membinasakan semua bakteri, spora, dan jamur yang terdapat dalam susu mentah.

Teknologi UHT, dilakukan dengan cara melewatkan produk susu melalui pipa-pipa, dalam posisi lingkungan panas uap hingga tercapai temperatur 140 derajat Celsius. Dalam hal ini produk susu tak berkontak dengan bagian luar pipa, tetapi hanya memanfaatkan panasnya dalam hitungan beberapa detik.

Tak lagi ada keraguan bahwa Susu UHT awet dan tahan lama tanpa harus menambahkan pengawet. Pengawetnya, kalau mau dimudahkan pengertiannya adalah temperaturnya yang super panas.

Seperti kita pahami, bahwa susu adalah bahan pangan yang sangat lengkap kandungan gizinya. Bukan hanya manusia, bahkan hewan pun sangat menyukai susu, tak terkecuali bakteri, spora dan jamur.

Ciri-ciri susu yang telah tercemar bakteri, akan terjadi perubahan fisik seperti lebih kental atau membentuk gumpalan, atau adanya perubahan fisik permukaan yang telah ditumbuhi jamur. Selain itu, berbau busuk, dan berubah rasa menjadi asam atau agak pahit, tergantung jenis cemarannya.

Susu UHT yang telah diproses, tanpa kontak langsung tangan manusia, dilanjutkan dengan pengemasan. Tak ada celah, bagi masuknya cemaran, karena langsung dikemas mesin khusus dengan kemasan multi lapis yang kuat dan kedap udara.

Kemasan multi lapis terdiri dari enam lapisan, tersusun dari allumunium foil, polyethylene plastis serta kertas pelindung khusus dari paparan sinar ultra violet, udara serta bakteri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline