Tanpa bekal tekad, pergantian tahun akan berlalu begitu-begitu saja. Padahal beberapa waktu lagi, dalam hitungan hari, tahun 2019 akan hadir menyambut.
Tak sengaja, saat bersantai pikir, mata tertuju pada sebuah artikel, laman kompas.com, berkisah tentang nyentrik hebatnya Bob Sadino, dari karyawan, kuli bangunan, hingga menjadi pengusaha sukses.
Penampilan nyentrik menjadi ciri khas Bob Sadino, bercelana pendek ke mana-mana, berbagi motivasi kepada para pebisnis pemula.
Terlahir dengan nama Bambang Mustari Sadino, di Bandar Lampung, 9 Maret 1933. Bob anak bungsu dari lima bersaudara. Mendapatkan warisan seluruh harta kekayaan keluarganya, karena kakak-kakaknya telah hidup mapan.
Terdampar selama 9 tahun di Belanda, Bob yang tamatan SMA, di Jakarta (1953), bekerja di sebuah perusahaan pelayaran nasional, dan melanjutkan usaha ke bisnis sewa mobil miliknya, yang dia sendiri sebagai sopirnya.
Selanjutnya Bob ubah haluan, akibat mobilnya rusak karena kecelakaan, menjadi kuli bangunan dengan upah harian.
Selain itu, otaknya mulai berpikir dan berusaha menekuni bidang usaha lain yaitu peternakan ayam. Bahkan di kemudian hari, Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia.
Sukses berbisnis telur dan ayam, mulai merambah ke bisnis sayuran dan penjualan makanan. Hingga akhirnya sukses besar sebagai pengusaha, memimpin beberapa perusahaan makanan dan peternakan, termasuk supermarket.
Kini Bob Sadino telah berpulang dengan meninggalkan 2 anak 1 istri, pada tanggal 19 Januari 2015, dalam usia 81 tahun karena komplikasi penyakit.
Yang perlu dicamkan, tak banyak cing-cong atau teori-teori rumit, Bukan Dibicarakan, Jalankan Saja Dulu, kata Bob saat memberikan motivasi bisnis di berbagai seminar.
Selain berpenampilan nyeleneh, bercelana pendek ke mana-mana, ada lagi keunikan lainnya.
Saat Kompas berkunjung ke rumahnya, 28 Maret 2010, ternyata ada misteri angka 21 di rumahnya yang terletak di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rumahnya Nomor 2121, terpampang jelas di pintu gerbang, plat mobilnya 2121. Saat dimintakan penjelasan makna, Bob hanya suka angka 2121 itu tanpa mau tahu apa maknanya dan tanpa harus ada penjelasan mengapa angka itu yang dipakainya.