Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Sejujurnya, Gadget Tak Bersalah!

Diperbarui: 3 Februari 2018   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Aktual Balita Bermain Gadget. Foto Dok Pribadi J.Krisnomoi

Sunyi! Ramainya cuma ada di dunia lain. Dunia Maya. Tengoklah di mana-mana, gadget merajalela. Bahkan bayi-bayi, saat mulai bertumbuh balita, anak-anak, remaja hingga dewasa terkungkung dalam permainan asiknya gadget.

Dukanya, tak lagi ada keceriaan di antara kawan, dan keluarga, yang bebas lepas  dari gangguan benda super ajaib ini. Saat makan, misalnya. Tangan kiri gunakan sendok untuk menyuap diri. Sementara itu, tangan kanan sibuk menekan tombol-tombol gadget, seolah tak mau tertinggal.

Beberapa kawan, karyawan di sebuah  perusahaan, saat istirahat di kantin, tak sedikit yang mojok, demi harga diri, bersemangat   membalas tanya dari kawan lain yang terlibat pertemanan.

Foto Aktual Anak SD Klas 1 Bermain Gadget. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo

Kalau demikian, kapan ada senyum, kapan ada curhat dan berbagi rasa dengan kawan, atau keluarga bila di rumah. Terbelit situasi, tak mudah lepas dari tali kusutnya lika-liku dunia maya.

Beberapa ibu rumah-tangga pun ambil jalan pintas, daripada anaknya merengek dan menangis minta perhatian, diberikanlah gadget canggih yang bisa menayangkan aplikasi untuk bermain game dan lain-lain.  Berjam-jam anak asik di dunia maya, menyenangkan, meskipun syaraf motoriknya bisa terganggu. Sulit berkonsentrasi dan ada kecenderungan terjadi gangguan emosional.

Hebatnya gadget, selain untuk berkomunikasi, juga sebagai gudang ilmu yang tak terbatas. Bahkan, karena terlalu banyaknya konten yang bisa dinikmati, justru malah kebingungan tanpa arah.

Foto Aktual Dewasa Bermain Gadget. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo

Dengar musik, ber-karaoke, pesan makanan, pesan kendaraan online, berfoto, dan transaksi perbankan, bayar pulsa, beli tiket dan lain-lain adalah kemanfaatan hebat yang ditawarkan.

Hebatnya gadget, tak layak dikambinghitamkan. Bijak bersikap, aturlah kapan digunakan dan diistirahatkan. Beberapa dari kita mungkin lebih sayang gadget daripada pasangan hidup atau anggota keluarga. Bangun tidur, gadgetlah yang pertama disapa, sedangkan manusia hanya pelengkap.

Gadget merupakan sebuah keniscayaan, jangan salahkan dia. Berpikir ulang, menata diri dan mengambil manfaat maksimal dari kehebatan gadget, adalah jalan pintas.

Foto Ilustrasi Sesuai Kenyataan Sehari-hari. Karyawan istirahat di Kantin bermain gadget. Ada juga yang baca koran. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo

Gunakan gadget pada saat yang tepat. Dimulai dari diri sendiri, memberi contoh bersikap kepada keluarga, dan kawan-kawan semua, merupakan tindakan bijak. Jangan biarkan kesepian melanda dunia, buatlah suasana kembali ceria dan bahagia di dunia nyata, bukannya di dunia maya. Sejujurnya, gadget tak bersalah!

Bandung, 03 Feb 2017

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline