Jelang Ultahnya. Johanes Krisnomo, berbagi inspirasi tentang cikal-bakal ingin jadi penulis. Lahir di Semarang, 13 Desember 1957, tinggal di Cimahi. Alumnus Kimia (S-1) Institut Teknologi Bandung. Saat ini bekerja sebagai praktisi di Industri Makanan dan Minuman, di Padalarang, Kab Bandung Barat, dan aktif sebagai penulis opini.
Bidang opini yang ditekuninya meliputi masalah lingkungan hidup, teknologi pangan,, kesehatan dan kimia pangan. Selain itu, dia juga seorang photographer. Aktif sebagai reporter, penulis dan editor di Harian Online KabarIndonesia - HOKI dan penulis artikel gaya hidup dan inspirasi di Blog Kompas - Kompasiana.
Tiga puluh tiga tahun, serius bekutat di Industri Pangan, telah menempa daya nalarnya, kaya pengalaman dan pengetahuan. Photograpy bukan sekadar iseng, berbagai lomba dan aneka kegiatan, baik di tempatnya bekerja maupun di berbagai komunitas, telah sukses mempertegas kemampuannya. Foto dan menulis menyatu dalam kehidupannya dan itu saling melengkapi dalam berbagai tulisan yang menarik dan sangat diminati.
Sukses pula mengantarkan masa depan putra-putrinya merupakan kebanggaan yang perlu disyukuri. Ayah dari tiga anak, dua putri dan satu putra di nomor dua. Mereka semua, telah menyelesaikan gelar kesarjanaannya di bidang psikologi, perikanan dan gizi, dan telah bekerja. Kecuali Si Bungsu yang tinggal di Cimahi, anak pertama dan keduanya telah bekerja di Yogyakarta dan Jakarta.
Masa-masa keemasan, usia Sekolah Dasar di Kota Semarang, Krisnomo melaluinya tanpa kehadiran seorang ayah. Tugas pengamanan negara di luar pulau sebagai tentara memaksa ayahnya untuk sangat jarang berkumpul keluarga. Minat baca, terpatri sejak SD. Ia sering curi-curi baca di pedagang koran pinggir jalan, khususnya kolom anak-anak merupakan hiburan tersendiri sepulang dari sekolah. Namun, tekad untuk bisa menulis di koran, sangatlah menentukan jejak-jejak.
Tidur panjang, menulis serius kembang-kempis. Sempat lenyap tak berbekas, batal meraih cita-cita jadi penulis. Penyebabnya, terlalu fokus saat kuliah, dan habisnya waktu karena tersita pekerjaan. Namun, tujuh tahun terakhir, dunia kepenulisan dan photography kembali dilakoni, bangun dan tetap tekun, sejalan dengan kemampuan mengolah tekad.
Mooi Bandung, sebuah buku tentang kisah sejarah Bandung Tempo Doeloe, karya Robert T.S. Nio, Direktur Utama HOKI (Mang Ucup), menjadi sangat berkesan. Disitulah, Johanes Krisnomo dan Arien TW, berkiprah sebagai editor. Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit PT Simponi Warta Media, tahun 2014.
Semakin sibuk, semakin banyak yang bisa dilakukan, merupakan kalimat tepat. Komunitas Menulis Kreatif -- KPKers, yang beranggotakan 8000 penulis telah mempercayainya sebagai Ketua, masa bakti 2016 -- 2018. Bergabung bersama para penulis puisi KPKers, karyanya telah di bukukan dalam Kumpulan Puisi Baraya Berkarya, 2017. Semangat kawan-kawan penulis KPKers dari kalangan pelajar, mahasiswa dan para pekerja di dalam dan luar negeri sangat membanggakan. Khusus luar negeri kebanyakan berasal dari Hongkong, Taiwan, Malaysia dan beberapa negara lain.
Ke depannya, selain siap konsisten berkarya bersama Kompasiana,, lambat namun pasti, saat ini sedang berproses mempersiapkan buku perdananya bertajuk gaya hidup dan inspirasi. Sebagai penguat ide tulisan, Johanes Krisnomo pun telah berencana pula untuk keliling Indonesia.
Harapan lain, bila tiba saatnya purna tugas, dia berharap akan selalu aktif berkontribusi dalam bidang kepenulisan agar hidupnya sehat bahagia dan bermanfaat bagi sesama.
Cimahi, 12 Des 2017