Lihat ke Halaman Asli

Kekuasaan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari gerakan rakyat yang menuntut turunnya pemimpin mereka Zine El Abidine Ben Ali yang sudah terlalu lama memimpin negara itu selama 23 tahun. Lalu disusul demonstrasi di Mesir yang berhasil menumbangkan Mubarak setelah berkuasa selama kuran lebih 30 tahun. Saat ini Libya tengah bergejolak dan entah bagaimana hasilnya karena Khadafy menolak untuk mundur hingga tetes darah terakhir.
Kita selalu diperlihatkan oleh banyaaak banget contoh - contoh peristiwa tentang apa yang akan terjadi pada orang yang sudah terlalu memegang suatu pemerintahan. Terutama lagi pada orang yang karena begitu cintanya pada jabatannya hingga memutuskan untuk mempersiapkan anak - anaknya menjadi penggantinya. Mungkin mereka pikir bahwa dengan demikian, kekuasaan masih dalam genggaman setidaknya. Rakyat lama - lama akan jenuh terutama ketika mereka menyadari bahwa kehidupan mereka tidak menjadi lebih baik.
Tapi mungkin kekuasaan itu daya tariknya tinggi. Apa yang bisa didapat dengan memegang kekuasaan itu setimpal dengan nilainya. Dua pemimpin yang baru saja dilengserkan rakyatnya di negaranya masing - masing itu tidak bisa dibilang miskin. Kekayaan mereka berlimpah dan bisa jadi begitu pula para keluarga serta tentu para pendukungnya. Tapi sayang, mereka hanya ingat untuk memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan fasilitas dari kekuasaan yang mereka miliki. Dan karena hasilnya begitu manis, bagaimana mungkin segala sesuatu yang enak itu dibuang begitu saja dengan mundur dari jabatan?
Sejarah boleh berulang berkali - kali tapi memang kita manusia tidak pernah mau belajar dari kesalahan masa lampau... Karena begitu kuatnya ikatan yang diberikan oleh kekuasaan pada orang yang memegangnya. Karena begitu banyaknya yang bisa direguk dari kekuasaan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline