Lihat ke Halaman Asli

Pengaturan Ampere pada Mesin Las Listrik

Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ampere (A) adalah satuan pengukuran arus listrik. Dalam proses pengelasan, ampere menunjukkan tingkat panas yang dihasilkan oleh busur listrik. Semakin tinggi nilai ampere, semakin besar panas yang dihasilkan, sehingga semakin dalam penetrasi las yang dihasilkan.

Pengaturan ampere yang tepat sangat krusial untuk menghasilkan las yang berkualitas. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan saat mengatur ampere pada mesin las adalah ketebalan bahan. Semakin tebal bahan yang akan dilas, semakin besar ampere yang dibutuhkan.

Mari kita simpulkan dan membaginya menjadi 3 bagian cara mengatur ampere pada mesin las listrik berdasarkan ketebalan bahannya yaitu, (tipis (0,1mm hingga 2mm), medium (2,1mm hingga 5mm), tebal (5,1mm hingga 15mm)

Jika kita mengelas plat dengan ketebalan plat tipis kita tidak membutuhkan daya ampere yang terlalu besar dan pastikan untuk mengatur kabel las elektroda di kubu positif (DCEP) . Kita bisa mengatur ampere dikisaran 1 hingga 20 ampere bila menggunakan teknik las ditahan/ditarik, namun jika dirasa kurang matang atau mudah berlubang, kita bisa menaikan ampere hingga 2 kali lipat dengan mengganti teknik las titik-titik dengan tujuan langsung melelehkan bahan dan langsung menarik ke atas elektroda, jadi lelehan panas tidak terlalu lama berada di bahan dan jatuh tertarik oleh gravitasi yang menyebabkan bahan menjadi berlubang.

Untuk pengelasan dengan ketebalan plat medium kita lebih bebas untuk menentukan penggunaan teknik DCEP maupun DCEN, kita bisa menyesuaikan teknik tersebut tergantung kita ingin lebih melelehkan bahan utama atau elektroda terlebih dahulu. Jika kita ingin panas utama di bagian elektroda untuk mengisi bagian plat yang berlubang, kita bisa menggunakan teknik DCEP, namun jika kita ingin panas utama berada pada bahan utama kita bisa menggunakan teknik DCEN. Untuk pengaturan ampere pada pengelasan dengan ketebalan plat medium kita bisa mengatur ampere pada mesin las dikisaran 21 hingga 70 ampere. Kita bisa menyesuaikan ampere tersebut sesuai dengan teknik las yang kita gunakan, seperti teknik zigzag kita bisa menggunakan ampere 45 kebawah, namun jika kita menggunakan teknik titik kita bisa menggunakan ampere 45 keatas.

Pengaturan ampere ketika kita mengelas plat yang tebal kita bisa menggunakan ampere pada kisaran 71 hingga 120 ampere, hal ini kita lakukan karena kita membutuhkan panas yang begitu besar untuk melelehkan plat yang tebal. Kita juga diharuskan untuk menggunakan teknik DCEN, karena kita membutuhkan panas yang difokuskan pada bahan utama untuk memudahkan kita melelehkan plat yang tebal. Tidak disarankan untuk pemula mengelas plat tebal menggunakan teknik las titik, karena akan beresiko untuk terjadi cacat las pada plat. Kita lebih disarankan untuk menggunakan beberapa teknik tarik seperti zigzag, maju mundur maupun teknik huruf U, karena teknik tersebut memudahkan kita melelehkan plat dan juga menarik lelehan las agar plat yang kita las tertutup dengan sempurna.

Perhatikan dengan seksama pengaturan ampere kalian, karena akan berakibat fatal (cacat las) jika kalian mengatur ampere dengan tidak benar.

Sumber referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline