Lihat ke Halaman Asli

banakiwi

Mahasiswa

Peningkatan Literasi, Numerasi, dan Adaptasi Teknologi sebagai Agenda Prioritas Nasional Melalui Program Kampus Mengajar 5

Diperbarui: 6 Januari 2024   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bandung, 6 Januari 2024 -- Kampus Mengajar merupakan salah satu program andalan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbudristek. Program ini menawarkan kesempatan emas bagi mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia untuk menjadi mitra guru di satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar sama tingkat menengah. Program Kampus Mengajar ini memposisikan mahasiswa sebagai agen perubahan, mahasiswa juga dapat mengasah keterampilan pribadi, peningkatan kapasitas kepemimpinan, kreativitas, penyelesaian masalah, komunikasi, manajemen tim, inovasi, dan mengasah cara berpikir kritis.

Program ini dilaksanakan dengan menempatkan 3-6 orang mahasiswa dalam satu kelompok untuk bertugas di suatu sekolah, kemudian dipersilakan untuk merangcang program kerja yang akan diimplementasikan selama bertugas (Sekitar 4 bulan) setelah melihat kebutuhan-kebutuhan sekolah yang menjadi target dan penempatan. Hal yang menjadi prioritas utama dan agenda prioritas nasional adalah peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi.

Di SD Negeri Tanjung III yang berlokasi di Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, terdapat empat mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 5 yang bertugas dan berhasil mengimplementasikan 13 program bersama seperti, Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pembuatan Pojok Baca, Kelas Belajar, Asistensi Mengajar, Pembuatan Alat serta Media Ajar Literasi dan Numerasi, Kelas Pengembangan Teknologi, Pesantren Kilat, Administrasi Sekolah, Sabtu Bersih, Kesehatan Kuku, Latihan Upacara, Lingkungan Berbudaya Literasi dan Numerasi sesuai dengan ide masing-masing yang dimiliki mahasiswa, Bimbingan OSN Matematika dan IPA, dan 1 program personal dari masing-masing mahasiswa sesuai dengan jurusannya. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai agenda peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi adalah sebagai berikut.     

Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Gerakan Literasi Sekolah di SDN Tanjung III telah mencapai hasil yang memuaskan. Dengan melibatkan seluruh kelas mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, kegiatan membaca selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) berhasil diimplementasikan secara menyeluruh. Guru-guru aktif mendampingi kelas bawah, menjadikan kegiatan membaca sebagai momen produktif dan interaktif. Selain membaca cerita di dalam buku fisik, dilibatkan juga cerita-cerita yang tersedia dalam bentuk media elektronik seperti, cerita dari literacycloud.org.

Dokumentasi Pribadi

Pentingnya GLS tidak hanya terbatas pada pembacaan rutin di kelas-kelas, namun juga ditunjang dengan pembuatan pojok baca. Buku-buku yang disimpan di pojok baca ini disuplai dari perpustakaan sekolah dan buku donasi dari rekan-rekan di luar sekolah. Program ini melibatkan kreativitas peserta didik kelas 4 dan 5, di mana mereka secara aktif terlibat dalam pembuatan rak buku, poster, dan hiasan yang menarik. Pojok baca bukan hanya sekadar tempat membaca, tetapi juga menciptakan lingkungan yang merangsang minat literasi.

Lingkungan Berbudaya Literasi dan Numerasi

Selain Gerakan Literasi Sekolah, upaya menciptakan lingkungan sekolah yang sarat dengan unsur literasi dan numerasi melibatkan langkah-langkah kreatif. Salah satu inovasi yang diimplementasikan adalah penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) yang terbuat dari kardus bekas dan stik es krim yang dilengkapi dengan tulisan huruf alfabet. APE ini tidak hanya memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, tetapi juga efektif dalam meningkatkan daya ingat anak-anak di kelas bawah terhadap bentuk huruf alfabet. Selain itu, melalui penghitungan urutan huruf dalam permainan ini, mereka juga dilatih dalam konsep numerasi, dan mendapatkan pengalaman belajar yang holistik.

Dokumentasi Pribadi

Berkolaborasi erat dengan teknologi, kegiatan numerasi di SDN Tanjung III menghadirkan inovasi pembelajaran melalui penggunaan aplikasi Duolingo Math dan permainan Sudoku digital. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya metode pembelajaran tetapi juga bertujuan meningkatkan minat peserta didik terhadap matematika. Permainan Sudoku, yang dijadwalkan di jam istirahat dan waktu senggang, membawa beragam manfaat untuk kesehatan otak dan kemampuan kognitif. Sesuai dengan level kesulitan yang dapat diatur, Sudoku menjadi opsi yang cocok untuk diterapkan di kelas 4 sampai kelas 6.

Dokumentasi Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline