Lihat ke Halaman Asli

Hazmi SRONDOL

TERVERIFIKASI

Penulis/Jurnalis

Kosakata Kehidupan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14273601501681155242

Pernah suatu hari, Thole pulang sekolah dan mengucapkan kata yang tidak pantas diucapkan anak seusianya. Sepertinya ia mulai tercemar oleh pergaulan barunya.

Kami marah besar, kursi putih yang sudah lama tidak terpakai untuk menghukumnya. Kembali dikeluarkan dari gudang.

Kali ini, kami tidak hukum dengan menyuruhnya duduk diam di kursi hingga berjam-jam.

Namun saat itu, kami beri Thole beberapa buah buku tebal. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus bahasa Inggris Indonesia hingga beberapa buku eksikopeldi.

Dengan suara tinggi dan menggelegar, kami bilang "Baca! Ada milyaran kata di kamus itu. Kenapa kamu pilih kata jorok seperti itu. Bapak maraaaaah!"

[caption id="attachment_405484" align="aligncenter" width="504" caption="Ada milyaran kata di kamus, silahkan pilih"][/caption]

Thole tampak menggigil ketakutan dan membolak-balik buku sambil berlinang airmata.

Saya tahu, ini situasi yang sangat mencekam dan akan selalu terkenang sepanjang umurnya.

Itu terbukti, sampai saat ini pun, ia lebih suka menyebut "guk-guk" untuk menyebut salah satu binatang, walau kami bisa mentolerir menyebut nama aslinya jika merujuk ke benda sebenarnya. Bukan sebuah makian.

Lalu kini, ketika ada seseorang dengan jabatan gubernur dengan ringannya memakai kata-kata makian dalam acara TV yang sangat terbuka.

Walau dengan dalih menentang "kemunafikan", bagi kami--itu juga sebuah kemunafikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline