Lihat ke Halaman Asli

Hazmi SRONDOL

TERVERIFIKASI

Penulis/Jurnalis

Kenapa Nissan Juke Tidak Ada TV-nya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13513255281177311087

[caption id="attachment_220300" align="aligncenter" width="645" caption="dimana TV mobilnya?"][/caption] “Kok mobilnya nggak ada TV nya pak?” tanya anakku di bangku belakang Nissan Juke itu.

Aku sempat nge’hang’ dengan pertanyaan dadakannya yang diluar dugaan. Sempat aku melirik mas Tigor, mbak Martha dan mas Donny--Wartawan Kompas Otomotif yang duduk satu mobil ini. Sepertinya mereka sama, binggung dengan pertanyaan ini.

“E, karena ini bukan mobil keluarga mas” jawabku seadanya untuk menghindari cerocosan pertanyaan susulannya yang lain.

“Oh, kalau Nissan Evalia yang kemarin ada?”

“Ada mas” jawabku sambil menahan senyum.

Mbak Martha pun dengan sigap menimpali soal TV di mobil keluarga itu. Sepertinya dengan tambahan jawaban penguat itu sedikit meredam dan mengalihkan pertanyaannya. Slameeet! Slameeet!

Aku menjadi sedikit tenang, walaupun akhirnya pertanyaan itu tergores dalam hati dan malah membuatku menjadi penasaran.

........

Sesampainya kami di Taman Budaya, Sentul City, tampak sekitar 120 an mobil Nissan Juke hadir menyemut di area parkir tempat tersebut. Acara ulang tahun Komunitas NJIA (Nissan Juke Indonesia Associaton) berlangsung meriah dan penuh kesan. Berbagai lapak penunjang seperti aksesoris pun tergelar rapi di area yang disediakan.

Lebih menyenangkannya, ada sesi acara yang akhirnya menjawab pertanyaan anakkku soal TV di mobil ini. Sesi itu adalah sesi presentasi ECO DRIVING oleh mas Caraka Heru Prabowo dari IDDC (Indonesia Devensive Driving Centre). Dimana IDDC ini merupakan provider pelatihan mengemudi terbesar di Indonesia bahkan Asia Pasifik. Bahkan kapasitas dan kemampuannya pun diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), Kepolisian RI serta Drive Save Autralia.

[caption id="attachment_220318" align="alignleft" width="641" caption="mas Caraka dari IDDC"]

1351327873799216667

[/caption]

Dalam presentasinya, ada dua faktor penting keselamatan dan efisiensi (ECO) berkendara. Faktor itu adalah sebagai berikut:

1.Faktor Kendaraan

Tentu saja dalam hal ini, pemilihan kendaraan dengan standar keamananan yang tinggi adalah pilihan utama. Untuk Nissan Juke sendiri, dalam rilis dari situs EURO NCAP, kendaraan ini meraih bintang lima atau pencapaian standar keselamatan tertinggi.

Namun, akan lebih bijaksana, modal kendaraan yang sudah mencapai standar keselamatan tertinggi ini harus diimbangi oleh kebiasaan tune-up atau pengecekan kendaraan tersebut secara rutin. Kondisi mesin, rem, lampu-lampu kendaraan, tekanan ban dan AC (Air Conditioner) mobilnya. Bila perlu jangan dihidupkan apabila tidak perlu karena AC yang hidup otomatis akan membebani kemampuan mesin itu sendiri.

Apalagi ditambah dengan membatasi beban muatan kendaraan, penggunaaan engine brake untuk kendaraan bertransmisi manual serta menghindari akselerasi dan pengereman mendadak akan lebih menyempurnakan pengamanan dan efisiensi kendaraan itu sendiri.

2.Faktor Manusia

Nah, apabila kondisi mobil dan perawatan kendaraan sudah prima, kini tinggal sosok yang mengendarai mobil itu sendiri lah yang memegang peran besar dalam efisiensi dan keselamatan berkendara.

Dalam presentasi itu, pak Caraka menekankan pentingnya gara mengemudi yang “Defensive Driving” dengan filosofi lugasnya “sing waras ngalah!” menjadi pokok pembahasan. Pemahaman dan penjelasan tekniknya dibagi menjadi empat hal yang disingkat 4A yaitu: Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (perilaku), dan Anticipation (antisipasi).

Dalam penjelasannya, ada berbagai macam hal yang penting untuk di ketahui. Dari bahaya tidur-tidur ayam yang terbukti telah banyak memakan korban,  perubahan cara memegangkemudi ke posisi jam 9-3 akibat hadirnya fitur airbag hingga gangguan-gangguan konsentrasi serta kebiasaan-kebiasaan kecil yang buruk dalam mengemudi namun kadang kala tidak kita sadari.

Gangguan-gangguan kecil perusak kosentrasi seperti munculnya objek menarik untuk dilihat seperti (ehem) perempuan cantik, keramaian dadakan pinggir jalan atau bahkan anak-anak di belakang tempat duduk yang sedang ribut atau bahkan cek-cok dengan pacar di mobil. Ganguan TV di dalam mobil juga ternyata masuk didalamnya. Hal inilah yang akhirnya membuat pertanyaan anakku terjawab. Memang sepertinya, tiada fitur TV mobil ini juga terkait dengan faktor keselamatan standar Nissan Juke ini.

Terakhir, walau tidak dijelaskan secara langsung, berdoa sebelum mengendara tentu menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Kita ini manusia yang tidak bisa berkelit dari kehendak Tuhan. Jangan sampai kendaraan yang sudah aman dirusak oleh ketiadaan ‘Tuhan’ yang hadir didalam hati dan jiwa kita. Ya kan?

.................

“Kebiasaan merokok di dalam mobil itu juga tidak baik, bapak ibu sekalian......” kata mas Caraka di presentasinya.

“Tuuuuh! Bapak tuh yang suka merokok di dalam mobil. Berbahaya itu, bapaaaak!” cerocosnya spontan yang membuatku mati kutu. Malu tak terkira diantara teman-teman Kompasianer lainnya yang hadir di acara tersebut.

Untung saja, malu diacara tersebut terobati dengan munculnya wajahku di acara Otoblitz di MetroTV hari kamis malam (24/10/2012). Lumayan, capture fotonya bisa untuk dipajang di facebook untuk narsis dan obat malu gara-gara celotehnya. Hihihihihi...

[caption id="attachment_220303" align="aligncenter" width="596" caption="narsis untuk obat malu. heheheh"]

1351325826505598155

[/caption] [Bekasi, 27 Oktober 2012] Share on Socmed: Facebook: https://www.facebook.com/hazmi.srondol/posts/295671243866086 Twitter : https://twitter.com/hazmiSRONDOL/status/262108591656407040




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline