Lihat ke Halaman Asli

Hazmi SRONDOL

TERVERIFIKASI

Penulis/Jurnalis

Mr. Bean Jadi Mualaf?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13387393391690452779

Agak melongo mulut ini saat membaca koran Warta Kota (29/5) yang rutin aku beli dari uang kembalian tiket KRL Commuter Bekasi ini.  Agak berbeda dengan dua tulisan sebelumnya perihal konfirmasi dari pihak manajemen Mr. Bean di UK yang meragukan keberadaan agenda shooting di Indonesia serta konfirmasi di radio GenFM yang menyatakan bahwa pihak produser baru pada tahap koordinasi dengan pihak manajemannya dan disambut baik.

[caption id="attachment_192521" align="aligncenter" width="480" caption="berita DP di Warta Kota"][/caption]

Namun di Artikel koran tersebut, tampak DP sedang membawa patung Mr. Bean yang sepertinya merupakan benda yang dibawanya saat promosi di Bundaran HI. Dalam berita di koran tersebut, sepertinya DP makin sewot dengan persepsi masyarakat (termasuk saya) yang meragukan kegiatan shooting bareng dengan Mr. Bean yang asli tersebut. Menurutnya, tentu pak Rowan Atkinson sendiri yang shooting dengannya, bukan Rawon hitam Madiun atau Rawon Setan mbak Endang.

Ya sudahlah, meskipun belum satupun ditemukan adanya foto keberadaan Mr. Bean di Indonesia seperti halnya Julia Robert atau Maria Ozawa di situs-situs berita, blog maupun forum-forum karena alasan privasi saat pengambilan gambar film itu, kita iyain aja kata-kata DP. Kasihan sudah capek-capek konferensi pers kok masih tidak percaya.

...............

[caption id="attachment_192522" align="aligncenter" width="360" caption="Mr Bean Di pocong? sejak kapan jadi mualaf nya?"]

1338739414630399677

[/caption]

11.30 WIB

“Pak, sejak kapan Mr. Bean jadi mualaf pak?” tanya istriku saat aku memotret patung pocong Mr. Bean di lobby Cinema XXI.

Aku terdiam sejenak dengan pertanyaan aneh tersebut. Tak menunggu lama, akupun segera searching di google mobile soal berpindah keyakinan Mr. Bean tersebut.

“Nggak ada tuh buk, emang kenapa?” tanyaku balik masih keheranan.

“Lha kalau Mr. Bean di pocong begitu kan berarti orang Islam pak, kalau non Islam kan beda prosedur pemakamannya” jelasnya singkat.

Oalah, bener juga. Embuh nggak mudeng dengan konsep cerita filmnya.

“Sudahlah pak, buruan kita masuk aja. Sudah jam nya” ajaknya masuk ke studio 4.

Aku diam saja. Istriku kebingungan dan menatapku dalam-dalam. Tanda membutuhkan penjelasan.

“E.. buk, ternyata tiketnya bukan sekarang, tapi jam 13.15” jelasku sedikit cengengesan.

Dengan sedikit menhela nafas, istriku mengajakku ke taman komplek gedung bioskop terbesar di Indonesia itu. Aku hanya berkerut kening saja saat melihat dalam box rokok kretek mildku tinggal 3 batang. Sepertinya bakal bete menunggu pemutaran film nya ini berlangsung.

“Eh buk.... Ada yang aneh di BBM Joshua” kataku sesaat kami sedang duduk di kursi cafe.

“Kenapa emangnya?” tanya keheranan.

“Katanya Joshua lagi habis diculik. Minta di jemput di pos polisi di pintu keluar Tol Cikarang Barat” jelasku masih antara percaya dan tidak percaya.

“Ya sudah, nunggu apalagi pak. Jemput aja.... Kasian tuh bocah” katanya dengan mimik majah serius..

[Bekasi, 3 Juni 2012]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline