Lihat ke Halaman Asli

srytn_

Manusia biasa

Emak

Diperbarui: 16 Oktober 2020   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

mak,
di pekarangan, daun daun jati gugur dalam dekap butala cengkar
memberiku duaja
tentang bayamu yang tak lagi muda

selaksa pedih selalu merebak dari aroma dapurmu
wajah lezat masakanmu menorehkan luka luka
dinding rumah menyimpan rahasia pahitmu
hingga warna cat tak lagi cerah

saat aku masih lelap dalam pelukan subuh
terdengar hujan jatuh tepat waktu
namun saat baskara menampakkan wajahnya
tak sedikitpun tanah basah
apa sajadahmu menampungnya?

dengan apa aku membalas peluh peluhmu
selain luapan terima kasih atas cintamu yang tak bertepi
membuatku nyaman berada dalam dekapanmu
sebanyak banda yang kupunya, tak akan mampu membayar jasa jasamu

Sumenep, 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline