Lihat ke Halaman Asli

srytn_

Manusia biasa

Kota Keris

Diperbarui: 11 Oktober 2020   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture by @potretmadura

di kota ini cintaku musnah ditikam keris khianatmu
tanah basah dengan genangan air mataku

rindu bagaikan bara api murka
asap putihnya membawa aroma penyesalan

hujan sering kali jatuh di jantung kota
menjelma kedukaan di pipiku yang basah
senyap yang menggantung pada kelam malam
adalah desah napas kecewa yang kutiupkan perlahan

angin lalu lalang mengibaskan rambutku menggugurkan daun-daun yang layu
senandungku bertempik, melukiskan gelabah di dasar kalbu
tiada yang menyimak, mendengar segala rintih ini, sayang
hanya ratap diri dalam tudung pedih
mengikhlaskanmu yang telah pergi

Gili Genting, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline