Beberapa hari yang lalu penulis menonton acara TV. Ko...aneh seorang mahasiswi sudah melanggar peraturan lalu lintas. Bisa-bisanya menggigit dan melawan Pak Polisi ???....
Sabar Pak Polisi itu ujian yang memalukan sekali.Tidak tegas SIM dicabut saja dan hukum sesuai dengan kesalahannya . Biar yang lain kapok bisa jadi cermin .
Dokpri Mahasiswa melawan Pak Polisi
Penulis kalah sedang berkendaraan lihat Pak Polisi sedang bertugas. Dalam hati suka deg...deg...degan takut ditangkap. Padahal tidak melakukan kesalahan.
Apalagi lagi berboncengan sama anakku yang belum punya SIM. Anakku minta diajarkan naik motor. Ya...dicoba saja anakku duduk di depan,emaknya dibonceng. Padahal waktu anakku baru kelas 2 SMP usia 14 tahun.
Setiap ada pos penjagaan bergantian yang membawa motor ,emaknya yang duduk di depan . Begitu seterusnya....Karena anakku orang suka nekad. Minta diajarkan sampai ke rumah mbahnya yang di luar kota.
Perjalanan dari Bandung menuju Kab. Sumedang mau menjenguk ibuku. Anakku yang nyopir,emaknya dibelakang. Ada pos polisi giliran. Sampai ke rumah mbahnya juga. Diperjalanan hatiku was-was juga takut ada apa-apa ???
Alhamdulillah...sekarang anakku sudah punya SIM sejak usia 17 tahun . Waktu baru lulus sekolah SMK. Sekarang anakku seorang mahasiswi kuliah SMT 7. sedang menyusun tugas akhir.
Menyimak info di TV jadi teringat masa lalu dengan anakku yang tidak punya SIM. Kalau merasa kita sudah melanggar aturan lalu lintas. Diterima saja,laku minta maaf kepada Pak Polisi.
Bukannya aniaya dengan menggigit tangan Pak Polisi . Lucu juga...Neng, ko ...bisanya menggigit ,seperti lagi bermain dengan temannya. Sadar dong...seorang mahasiswi pasti orang pintar,bukan orang yang kurang ajar !!!
Ayo ...Neng,jangan melakukan perbuatan yang sangat memalukan diri sendiri,keluarga dan kampusmu pasti tercemar nama baiknya.