Lihat ke Halaman Asli

Sri Yamini

Guru SD

Bertemu Mantan di Medsos

Diperbarui: 12 Maret 2020   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada tahun 1982 aku mengenalmu. Waktu itu aku baru sekolah smp kelas 1.Sedangkan mantanku sudah lulus sekolah dari STM (SMK). Sejak itu kita bersama ngobrol dan makan bersama. Pacaranku tidak seperti pacaran pemuda -pemudi masa kini. 

Aku hanya bisa  bertemu di luar halaman komplek. Dimana aku dan mantanku satu komplek. Kami bertetangga hanya beda RT dan satu RW. Seiringnya waktu kami pacaran hampir 2 tahun. Pada tahun 1984 aku tidak pernah bertemu dengan mantanku. 

Pacaranku disebut masih nyambung tidak, disebut masih tapi tidak bertemupun tidak pernah. Akhirnya tahun demi tahun kabar tentang pacarku tidak terdengar.Pada suatu hari aku bertemu adik iparnya suami adiknya. 

Aku sedang berjalan mau naik bemo di jalan raya. Tujuannya mau berangkat ke sekolah. Tiba-tiba ada sebuah motor dan orang bertanya kepadaku. Mba... mau pergi kemana ???Aku menengok melihat sosok seorang laki-laki yang ternyata adik ipar suami adiknya mantanku. 

Ee... Ya, Mas... Apa kabarnya??? Sambil bersalaman dengan dia. Alhamdulillah, Mba.. Saya sehat, begitu juga keluargaku dalam keadaan sehat wal'afiat. Sebut saja, Mas Ed... Hayu... Mba nanti diantar sampai ke sekolah. Pada waktu itu aku baru sekolah kelas 1 SPG (Sekolah Pendidikan Guru) /setingkat dengan sekolah SMA/SMK masa kini. 

Waktu dibonceng aku ngobrol ngaler ngidul menceritakan kehidupan kita masing-masing. Karena aku penasaran bertanya juga tentang mantanku.Mas Ed... Kalau kakak iparmu sekarang dimana??? Oh... Si Mas Y, Ya sekarang ada di luar kota.

Bagaimana keadaannya sudah berkeluarga??? Kataku. Ya, Mas Ed menjawab, Ya... Mas Y sudah menikah. Oo..., begitu pantesan kepadaku tidak ada kabar beritanya.Dalam hatiku ingin menangis sejadi-jadinya.

Pantasan tidak ada beritanya. Baik keluarganyapun tidak pernah bercerita tentang mantanku. Akhirnya sampai juga ke sekolah diantar oleh Mas Ed. Terima kasih atas tumpangannya. 

Ya, sama2 kata Mas Ed. Mba... hati-hati yah pulangnya. Ya, tenang sudah biasa sekolahku jauh dari rumah.Lalu aku masuk ke dakam kelas dengan perasaan hancur dan sedih dengar berita tentang mantanku yang sudah menikah. 

Kulalui tanpa dirimu, aku fokus sekolah agar cita-citaku jadi guru bisa terwijud. Hari berganti hari. Tahun berganti tahun tanpa dirimu disisiku. Teman-temanku tiap malam minggu senang bertemu pacarnya. 

Sedangkan aku hanya hidupku terasa hampa tanpa dirimu. Usiaku semakin bertambah setiap menjalin hubungan dengan laki-laki lain selalu tidak cocok. Bahkan suatu hari aku bertemu dengan seorang pria anak 2 baru ditinggal istrinya karena meninggal dunia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline