Lihat ke Halaman Asli

Sri Yamini

Guru SD

Cara Menanggulangi Kemacetan di Perkotaan di Abad ke 21 Sangat Mengganggu

Diperbarui: 4 November 2017   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Mengapa di daerah perkotaan banyak sekali kendaraan ??? Berbeda dengan di daerah pedesaan jumlah kendaraan bisa dihitung oleh jari.Di perkotaan kendaran berhalu-lalang setiap detik, menit dan jam. Seharusnya pemerintah harus melakukan penertiban kepada yang punya kendaraan. Contohnya adalah :

1. Setiap keluarga dibatasi kendaraannya

2. Jangan memberikan kemudahan dalam membeli kendaraan

3. Pemerintah harus memberikan sanksi bagi yang mempunyai kendaraan lebih dari 1

4. Satu keluarga boleh memiliki 1 mobil dan 1 motor

Kendaraan adalah alat transfortasi yang mudah dan cepat untuk menuju ke tempat pekerjann./sekolah/kuliah Apalagi dalam 1 keluarga anak-anaknya sudah sekolah tingkat SMA/SMK/Kuliah. 

Pasti anak-anaknya mempunyai kendaraan masing-masing 1 baik mobil/sepeda motor. Sekarang anak yang baru sekolah di SD sudah bisa menggunakan motor. Mempunyai banyak kendaraan bagi sebagian  orang sangat banggga dan dipandang dalam status ekonomi . Wah....banyak uang, sampai di rumah punya mobil 2 dan motor 3 itu  yang memacetkan.

Coba kalau di tata dan di data setiap penduduk yang mempunyai kendaraan lebih dari 3 ada sanksi/denda. Mungkin di jalan tidak akan macet. Kita lihat di daerah pedesaan yang luas tempatnya tetapi kendaraannya hanya sedikit. Udara dan lingkungan sekiatarnya masih banyak pohon jadi udaranya sangat sejuk da  sehat. 

Sangat berbeda dengan di daerah perkotaan, lahan sangat sempit , asap dari kendaraan sangat menyengat hidung. Selain lingkungan bau dengan asap kendaraan dan kebisingan bisa merusak anggota tubuh kita. Di sini dan disana macet sampai berjam-jam.  Semoga tulisanku ada guna dan manfaatnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline