Lihat ke Halaman Asli

Sri Yamini

Guru SD

Grafologi Sangat Membantu Guru di Sekolah

Diperbarui: 14 Maret 2017   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Sabtu-Minggu,16-17 Januari 2016 saya mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Ibu Hevie Marliany,S.Pd,Kons,CHt,CGA. Beliau adalah seorang Konselor dan Trainer, guru BP di SMPN 6 di kota Cimahi. Dari materi yang dibawakan adalah tentang “Grafologi“. Mungkin ada yang bertanya apa itu Grafologi???

            Saya akan menjelaskan tentang Grafologi yang masih diingat dalam ingatanku dan pernah dipraktikkan kepada teman, guru, keluarga dan murid. Grafologi sangat membantu guru dalam mengatasi murid yang bermasalah. Pengertian dari Grafologi yaitu Analisis dan interpretasi tulisan tangan dan tanda tangan. Tulisan tangan bisa disebut juga tulisan kepribadian seseorang saat menulis, seluruh pribadi kita yang tersimpan di dalam otak terekspresikan ke dalam tulisan.

            Ciri utama Grafologi adalah memandang manusia sebagai pribadi yang terus berkembang dan utuh. Dalam perkembangannya Grafologi menganalisis dan mengidentifikasi banyak karakteristik manusia, baik secara psikologi maupun kesehatan. Tehnik –tehnik Grafologi dapat menghitung kecerdasan intelektual ( IQ ), bakat, maupun gangguan kesehatan.

            Grafologi dipelopori oleh dr.Camilo Baldi dari Italia pada abad ke 16.kemudian berkembang pesat dan menjadi ilmiah berkat sumbangan teoritisCarl G.Jung. Grafologi sangat luas digunakan di negara-negara Eropa seperti Perancis,Swis,Belgia, Jerman,Belanda. Grafologi digunakan sebagai suatu ilmu maupun dalam aplikasi praktis seperti pemeriksaan tanda tangan di bank, analisis kandidat pejabat punlik dan surat lamaran kerja.

            Di Indonesia Grafologi berkembang sebagai kultur suatu suku bangsa. Dalam perkembangannya Grafologi terbagi menjadi 2 yaitu :

Grafologi Simbolik bersifat parsial dan mementingkan simbol itu sendiri yang cenderung dianggap statis dan sekaligus tidak memperhatikan keseimbangan penulis.






  • G


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline