Lihat ke Halaman Asli

Sriyadi Purnomo

Direktur Koperasi Kareb - Ketua MPSI

Koperasi Kareb untuk Pemberdayaan Perempuan

Diperbarui: 13 Maret 2022   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Koperasi Kareb Bojonegoro dibangun atas landasan gotong royong. Bagi kami di Koperasi Kareb, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan bukan sekadar teori. 

Kami meyakini dengan memberdayakan masyarakat, membantu para anggota untuk menjadi mandiri maka akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Prinsip dan cita-cita inilah yang menjadi denyut nadi perjalanan Koperasi Kareb hingga saat ini. 

Pencapaian bahwa Koperasi Kareb menjadi role model dan mendapat apresiasi dari Kemenkop UKM merupakan perjalanan panjang realisasi prinsip dan cita-cita tadi.

Saat ini Koperasi Kareb Bojonegoro telah memiliki unit usaha yang terdiri atas: proccesing tembakau, Mitra Produksi Sigaret (MPS), transportasi, simpan pinjam, distributor dan toserba. 

Koperasi Kareb tidak hanya terpusat di Bojonegoro namun sudah memperluas jangkauannya hingga ke Tuban dan Lamongan. Total ada 2.500 unit koperasi dan UMKM. Dalam waktu dekat, Koperasi Kareb akan menghidupkan kerjasama dan akad dengan petani jagung dan padi.

Tak sampai di situ saja, Koperasi Kareb juga sedang menginisiasi sebuah balai pelatihan usaha bagi anggota, mitra dan karyawan yang sudah purna. Kami ingin para anggota,  mitra dan karyawan tetap bisa mandiri dan produktif sekalipun telah memasuki masa pensiun. Ya, semangat pemberdayaan dan kemandirian seharusnya tak kenal batasan usia.

Multiplier Effect

Dari semua program dan unit usaha kami, MPS menjadi sebuah fenomena multiplier effect perekonomian bagi Bojonegoro khususnya. Hal ini mengingat MPS menaungi sekitar 3.000 pekerja pelinting rokok sigaret kretek tangan (SKT) yang didominasi oleh  perempuan (sekitar 98%).  

Mereka adalah para perempuan yang mayoritas berstatus sebagai tulang punggung keluarga. Para perempuan pekerja SKT ini menjadi tiang perekonomian keluarga yang senyata-nyatanya adalah penggerak ekonomi Bojonegoro.

Ketika para suami yang bekerja di luar kota menjadi korban pemutusan hubungan kerja sebagai dampak dari pandemi COVID-19, para perempuan pekerja pelinting rokok SKT ini berusaha sekuat tenaga membuat dapur mereka tetap mengepul, memastikan gizi dan pendidikan anak tetap terpenuhi. Sembari tetap melaksanakan kewajiban sebagai seorang ibu dan perempuan di rumah tangga masing-masing.

Sebagai anggota Koperasi Kareb, ribuan perempuan pekerja pelinting rokok SKT ini saling support, memberdayakan satu sama lain. Tak heran bila mereka berhasil membesarkan putra-putri menuju jenjang pendidikan tinggi dan berkarier secara profesional. 

Kontribusi para perempuan pekerja pelinting rokok SKT ini berhasil membuat Koperasi Kareb memberikan efek domino bagi denyut perekonomian daerah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline