Berbicara tentang kota sejuta kenangan, apalagi para alumni yang telah bertahun tahun mengeyam pendidikan dikota gudeg ini, pesona kulinernya, wisatanya berjuta pilihan yang disuguhkan mungkin kata - kata ini yang pantas buat kota indah.
Mengulik berbagai kisah tentang DIY, dimulai dari semua sisi jogjakarta. Jika kita lihat bagian ujung , ada wisata kaliurang yang ditawarkan, pesona merapi dan pesona arsitek peninggalan lainnya, terlihat juga gua gua bersejarah zaman peninggalan penjajah, suasana sejuk pegunungan menemani badan yang tidak biasa tinggal di kaliurang, sensasi nya luar biasa. Bagi para tamu yang tidak terbiasa dengan hawa dingin, jelas akan menggigil dong ya, mandi pun bakal berkomat kamit dulu untuk menerima air berasa es mengguyuri sekujur tubuh, menggigil dan mata merem bisa langsung terbelalak lebar.
Pernah merasakan gempa jogja tidak? Saat itu penulis awal semester 1, saat kejadian gempa tahun 2016, sungguh menyeramkan, kenangan pahit, masa sulit suara ambulan dan cerita banyak korban saat itu penulis tinggal di glagah sari, banyak mahasiswa yang mati gegara terhimpit , masrakatpun demikian, bahkan para pencuri tetap beraksi dikala gempa hebat melanda. Aduh maling, gak tau diri semua sibuk berlari menyelamatkan diri, tapi kau sibuk ingin mencuri Mana kemaluanmu bang🤣🤣, ini kisah pilu ya.
Lanjut perjalanan berkunjung kekota gudeg jogja, nah ini ni bagi penikmat kuliner, zamanku dulu kalo lagi laper tidak jarang teman mengajak ke angkringan, waduh melihat makanan bungkus kecil sebut aja namanya nasi kucing porsi anak kos dengan laukan tempe dan bakwan goreng yabg dibakar dengan kecap menambah rasa unik makanan ini heee, jadi inget soto pak genit yang rasanya selangit. Ada lagi tongkrongan yang asik buat para mahasiswa in, sukanya mojok dengan ngopi sekawanan, berkelompok merekapun sibuk membahas urusan organisasi bahkan kegiatan ekstra lainnya,itulah fenomena unik dan menarik dikalangan mahasiswanya, saat malampun tiba jogja tidak ada habisnya alun alun kidul, alun alun utara serta sepanjang pertokoan malioboro ditemani musik dan nyanyian para bro - bro, yang asik melantunkan lagu indah buat didengar para penikmat nya.
Aduh jogja jogja kau tetap istimewa, namamu saja DIY kepanjangan daerah istimewa jogjakarta. Banyak Para pelancong yang datang baik dari luar kota maupun dalam kota, baik para turis yang sering terlihat berjalan disepanjang malioboro, kadang kita lihat didalam angkutan trans jogja kalian selalu terlihat ada. Mudah mudahan trans jogja tidak menaikkan ongkos angkutannya kasian para mahasiswa yang memakai transportasi ini, pak mentri turunkan dong harga BBM YANG MELAMBUNG TINGGI.
Next lanjut ke sebuah kota ujung wonosari gunung kidul dan bantul, buat para penikmat pantai, tidak sah dong kalo tidak nmengunjungi semua pantai di yogjakarta ini. Ada pantai kukub, pantai kerakal, pantai baron, pantai sunda, pantai parangritis dan lain- lain, warna dan aura yang kau tawarkan sungguh eksotik dengan beragam cerita mistik yang mewarnai keindahan dan keangkeran pantaimu, dari bahasa bahasa mereka. Akupun melihat masing banyak para nelayan yang memancing serta memiliki kekuatan handal, namun mereka telah mengenal medan. Namun jika anda tertarik ingin mencoba mending jangan dech, bahaya, palung laut dimana2 kalo bisa tifak usah mandi mandi juga, mending berjemur seperti para turis asing, agar kulitmu bertambah manis semanis kopi hhhhaaa, trus nikmati kuliner yang ada.
Jika anda mahasiswa berpetualanglah sekuatnya dan pakai etika, bukan berpetualang cari pacar lo yach, sesat nantinya. Yang penulis maksud berpetualang lah jogajkarta banyak sejarahnya, pernah dengar gua cermai dan gua gua lainnya sungguh menyita dan menguras waktu dan tenaga untuk menyusurinya,terlihat gua dan batu - batu runcing dibagian sisi kiri dan kanan, entah berapa binatang yang masuk kedalam sepatu sekali sepatu di buka, dikebas kebas langkahpun berhenti gara gara sepatu ini, didalam hati panjang sekali ini gua,, sudah berjam jam lamanya didalam dan bagian pemandu menjelaskan arah menuju keluar, banyak petunjuk untuk keluar dari goa tersebut,pemandupun menunjukkan arah yang benar, lega rasanya keluar dan sekejab dilereng hutan, lelah rasa nya badan ini namun namanya belum sampai tujuan akhirnya sampailah tengah malam kami masih ditengah hutan.
Seketika rombongan mengajak sholat berzamaah , begitu lelah sekujur kaki cenut tak karuan akhirnya kami bersama rombongan mahasiswa tidur beralaskan alakadar mengeluarkan isi tas yang dirasa cukup empuk untuk tidur malam ini, rasa gelisah dalam hati tidur diatas tebing , saat melihat kebawah suara gemuruh ombak memecah kesunyian malam. Antara tidur dan tidak, malam itu jujur aku tidak bisa tidur, hanya memejamkan mata, kadang aroma tak sedap tercium namun harus bagaimana, mending diam saja cari aman.Untung saat kami polosan, sopan dan pamit saat tidur, belum ada cerita menyeramkan yang sekarang ramai diperbincangkan didunia jagat maya.
Pagipun tiba, akhirnya melihat pantai indah nan eksotik pantai parangritis. Hati berbunga bunga hore bisa mandi juga,kalo masalah bau busuk semalam , mungkin bau busuk bajuku kali ya. Cukup sekian cerita ini, semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H