Berbicara tentang kenaikan BBM Penulis, langsung teringat tentang salah satu kepulauan pegarungan besar, kecamatan sapeken , kabupaten sumenep, provinsi jawa timur.
Yah sahabat kompasiana sudah tau belum, pulau pegarungan salah satu penghasil minyak bumi terbesar dijawa timur dan merupakan pulau yang membantu penambahan devisa negara. Sudah lama kepulauan kami penghasil minyak bumi yang telah dikelola lama oleh Group Bakri.
Dilansir dari KumparanBISNIS penambahan informasi dalam kepenulisan kali ini, bahwa Pengelolaan Blok Migas Kangean oleh KEI, terpusat di Pulau Pagerungan Besar.
Dikerenakan pegarungan besar yang memiliki akses paling awal berjalan, rute pulau yang melintang dari timur ke barat sepanjang 3 kilometer, KEI memiliki unit pemrosesan gas (gas plant).
Total ada 18 sumur yang dikelola anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), unit bisnis dari Grup Bakrie . Sekitar tentang penjelasan proses pertambangan ini.
Selanjutnya hasil Produksi gas dari 9 sumur diolah di gas plant di Pulau Pagerungan Besar. Sedangkan produksi gas dari 9 sumur lainnya baik off-shore maupun on-shore, diproses di fasilitas pengolahan terapung atau Float Processing Unit (FPU) Jokotole.
Selanjutnya Fasilitas tersebut, awalnya merupakan kapal tanker yang dilakukan modifikasi jadi fasilitas pengolahan gas di tengah laut, cukup luar biasa bukan. selanjutnya Posisinya masih di Laut Bali, sekitar 120 kilometer ke arah timur Pulau Pagerungan Besar.
Fasilitas FPU merupakan tujuan kunjungan Dwi dan jajaran SKK Migas lainnya. Serta dibutuhkan 30 menit penerbangan dengan helikopter, untuk menjangkau FPU Jokotole dari Pulau Pagerungan Besar.
Selanjutnya Vice Presiden Operations KEI, Ahmad Bunyamin, mengatakan gas dari unit pengolahan di Pulau Pagerungan dan FPU Jokotole, berikutnya akan disalurkan ke kawasan daerah Porong, Sidoarjo, melalui pipa bawah laut East Java Pipe (EJP) sungguh dibayangkan seperti apa panjangnya. Pengguna gas ini mulai dari industri pupuk PT Petrokimia Gresik (Persero), PT Pertagas Niaga, serta pembangkit listrik milik PLN. Nah begitulah pemaparan yang dikutip pada KumparanBISNIS.
Selanjutnya penulis teringat di zaman penulis masih kecil, didekat rumah, sempat akan dilakukan pengeboran, penulispun sempat melihat pos satpam alatnya pun terpasang, namun terjadi penolakan dengan meninjau beberapa efek yang akan terjadi jika kec. sapeken dilakukan pengeboran , bisa -bisa pulau sapeken ini, akan terendam air laut, sahabat kompasiana pernah merasakan belum jika tempat anda dilakukan pengeboran yang terjadi jelas bermacam-macam, penulis contohkan : saat pertamina dibangun dipegarungan, pulau ini sempat bergetar, namanya pulau di bor jels berefek pada daratannya, selanjutnya nih ketinggian permukaan tanah menurun efek dari pengeboran ini, namun yang diluar sanapun tidak akan faham tentang cerita ini.
Kadang berfikir pulau kami penghasil minyak terbesar selain kangean dan sepanjang baru -baru ini, kok tidak merasakan ya, nikmatnya sebagai penghasil minyak terbesar di jawa timur, justru kapal-kapal tengker didatangkan dari kota ketempat kami untuk memuat bensin dan solar, begitulah fenomena yang tampak.