Lihat ke Halaman Asli

SRIWIYATI

mahasiswa

Tarian Tradisional Dayak Kalimantan Tengah: Antara Ritual dan Hiburan

Diperbarui: 11 Oktober 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sriwiyati

Dosen Pengampu: Cahyo Wahyu Dermawan,S.Pd.,M.Pd

OPINI-Tarian tradisional Dayak Kalimantan Tengah merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sejarah. Sejak zaman dahulu, tarian ini bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, melainkan memiliki makna mendalam yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat Dayak, terutama dalam konteks ritual adat.

Salah satu tarian yang paling dikenal adalah Tari Mandau, yang mencerminkan keberanian dan kekuatan para pria Dayak. Tarian ini kerap dipentaskan dalam upacara adat untuk menghormati leluhur atau menyambut tamu kehormatan. Selain itu, tarian ini memiliki makna spiritual, yang dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa perlindungan bagi komunitas. Demikian pula, Tari Giring-Giring memiliki unsur magis dan sering kali dikaitkan dengan ritus penyucian serta pemujaan kepada dewa-dewa yang mereka yakini.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial, fungsi tarian tradisional ini juga mengalami pergeseran. Saat ini, banyak tarian Dayak yang ditampilkan di panggung hiburan, baik dalam acara-acara kebudayaan maupun pariwisata. Tarian ini tidak lagi hanya sebatas ritual adat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Penampilan tarian dalam konteks hiburan tentu mengalami sedikit adaptasi dari versi aslinya untuk membuatnya lebih menarik secara visual, tetapi esensi tradisinya tetap dipertahankan.

Pergeseran fungsi tarian dari ritual ke hiburan ini tidak selalu dilihat sebagai hal yang negatif. Justru, hal ini memberikan ruang bagi masyarakat Dayak untuk memperkenalkan budaya mereka kepada dunia luar, serta menjaga eksistensi tradisi di tengah arus modernisasi. Meskipun ada kekhawatiran bahwa makna spiritual tarian akan memudar, upaya pelestarian melalui pementasan publik ini dapat menjadi sarana untuk menanamkan kebanggaan budaya pada generasi muda.

Pada akhirnya, tarian tradisional Dayak Kalimantan Tengah tetap memegang peran penting, baik sebagai bagian dari ritual adat yang sakral maupun sebagai hiburan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Ini adalah contoh bagaimana budaya dapat berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya, menjembatani dunia spiritual dan dunia modern dengan harmoni yang indah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline