Lev Semenovich Vygotsky yang disebut oleh orang Rusia sebagai The Mozart of Psychology melakukan kritik terhadap teori Jean Piaget. Vygotsky mengatakan bahwa pikiran dan intelegensi yang dimiliki merupakan hasil dari budaya dan sejarah.
Budaya dan komunitas dalam belajar sangat memegang peranan yang penting. Pengetahuan yang diperoleh seseorang berasal dari internalisasi aktivitas sosial seseorang.
Vygotsky mengatakan bahwa situasi belajar yang tepat akan menentukan bagaimana anak menyerap ilmu dari sekitarnya. Konsep ini disebut dengan Zone of Proximal Development atau ZPD. Teori ini sangat menarik dan sangat bisa diaplikasi ke dalam dunia pendidikan.
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan zona diantara zona nyaman dengan tidak nyaman. Ini merupakan zona ideal untuk belajar.
Mengapa?
Karena zona nyaman membuat anak tidak tertarik dan tidak belajar karena terlalu mudah dan membosankan, sedangkan zona tidak nyaman atau tidak kondusif menyebabkan anak menjadi frustrasi dan akhirnya menyerah untuk belajar.
Dengan demikian suasana yang seimbang sangat diperlukan agar anak bisa berkembang. Anak memerlukan panduan atau belajar lebih keras lagi untuk menyelesaikan tugas.
Bahasa dan kemampuan berkomunikasi berperan sangat penting dalam memberikan bantuan kepada anak didik.
Bantuan atau panduan yang diberikan oleh guru atau orang tua berhenti pada saat anak bisa mengerjakan tugasnya sendiri atau bisa mencapai kompetensi yang diharapkan. Bantuan atau panduan ini disebut sebagai konsep scaffolding.
Ketika anak mendapatkan tugas yang sulit, guru atau orang tua bisa memberikan dukungan atau bantuan secukupnya, misalnya dengan pertanyaan untuk memancing anak tersebut menjawab pertanyaan.
Ketika anak sedang mengerjakan soal matematika dan melakukan kesalahan dalam perhitungan, makan guru bisa memberikan pertanyaan yang memancing anak untuk mencari jawaban yang benar.