Kisah kapal pesiar titanic yang berakhir tragis di samudera Atlantik menjadi ingatan segar sepanjang masa. Bagaimana tidak. Kapal yang digadang-gadangkan tangguh mengarungi lautan, terbelah karena menabrak gunung es. Ia akhirnya sekarat dan tenggelam.
Namun, tidak dengan MV Doulus Phos yang sekarang telah berusia 108 tahun. Ia dikenal sebagai Kapal Penumpang Samudra Aktif Tertua di Dunia hingga tahun 2009. Memiliki pengalaman berlayar yang tidak diragukan. Telah disambut oleh 108 negara di berbagai benua.
MV Doulos Phos lebih muda dua tahun dari mendiang Titanic. Dalam usianya yang sepuh tetap mendapat tempat terpuji walaupun tidak berpesiar lagi. Ia dijadikan hotel mewah di Kawasan Lagoi, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Menjadi resort pilihan bagi wisatawan dalam dan mancanegara.
Bagaimana kisah perjalanan kapal ini? Setelah kunjungan saya ke kawasan Lagoi pada akhir bulan lalu, ketika melihat MV. Doulos Phos bertengger manis di pinggir laut, mengusik hati saya untuk bercerita.
Dikutip dari laman kumparan, MV Doluos Phos dibuat di Newsport News Shipbuilding and Dry Dock Company Amerika Serikat tahun 1914 yang bernama SS Medina. Kapal pertama yang dioperasikan untuk kapal dagang oleh Mallory Steamship Company. Pada masa perang dunia II ia telah mengangkut berbagai pasokan kebutuhan.
Pada tahun 1948, Doulos Phos menjadi kapal penumpang kelas atas bernama SS Roma. Tahun 1952 berubah nama menjadi MS Franca saat dibeli oleh perusahaan pelayaran Costa Lines hingga tahun 1977.
Kemudian dioperasikan oleh Badan Amal Kristen Jerman, sebagai kapal toko buku yang berkeliling dunia. Usianya yang menua membuat kapal ini harus menepi. Ia terakhir berlayar ke Pelabuhan Harbour Front Singapure yang akhirnya karena beberapa alasan sertifikat operasionalnya tidak dikeluarkan lagi pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, investor dari Singapura bernama Eric Saw, seorang direktur dan Kepala Eksekutif BizNaz Resources International Pte Ltd menyelamatkan Doulos Phos yang sudah mengeram.
Tahun 2015, Eric bersama rekan-rekannya memoles Doulos Phos, kemudian dijadikan sebagai hotel mewah di Lagoi, Bintan.
Lagoi adalah kawasan wisata terpadu dan eksklusif yang merupakan lokasi resort standar Internasional. Lagoi menawarkan berbagai pilihan hotel dengan harga bervariasi hingga ada yang mencapai ratusan juta rupiah permalam.