Lihat ke Halaman Asli

Sri Wangadi

📎 Bismillah

Fenomena Spirit Doll, Sebuah Metafisika Sebelum Metaverse

Diperbarui: 6 Januari 2022   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Unplash via Kompas

Bayang-bayang kegiatan virtual yang dikenal dengan istilah metaverse perlahan akan menghampiri kehidupan manusia. 

Melalui metaverse, dunia hiburan seperti pergi ke konser, melakukan perjalanan, membuat atau menyaksikan karya seni, hingga melakukan investasi jual beli tanah bakal dilakukan secara virtual.

Belum juga metaverse menguasai dunia, kita malah masih terlena dengan bahasan metafisika yang tak kunjung padam untuk dibicarakan.

Fenomena mitos, tabu, hal-hal gaib, mistis dan sejenisnya masih membuat orang penasaran sehingga masih sangat menarik untuk dibahas.

Yang terbaru adalah fenomena spirit doll atau boneka arwah yang banyak diadopsi oleh publik figur, salah satu yang menjadi perbincangan hangat adalah boneka milik Ivan Gunawan.

Setahu saya, boneka itu adalah media mainan untuk anak-anak, tapi beberapa orang ternyata memperlakukan boneka layaknya makhluk hidup, layaknya anak sendiri, bahkan percaya bahwa boneka yang mereka miliki akan tumbuh dewasa. What?

Sebuah keanehan dan ketidakwajaran yang sungguh tidak masuk diakal. Entah akal saya yang salah atau ah sudahlah......

Yang saya takutkan, kebanyakan yang mengadopsi boneka tersebut adalah kalangan selebritas yang memiliki jutaan pengikut di media sosial. Bukan tidak mungkin follower mereka akan menjadikan fenomena ini sebagai sebuah tren yang membayakan.

Di sejumlah marketplace, spirit doll diperjual belikan dengan bebas, tak ada batasan kalangan yang berhak membeli. Harganya pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per satuannya.

Kemudahan mendapatkan dan keinginan memiliki spirit doll dari masyarakat akan berimbas pada laba si penjual. Jika keuntungan terus mengalir dan banyak masyarakat yang percaya akan spirit doll, bisa jadi dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk memperdaya pembelinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline