Dewasa ini, semakin banyak profesi ibu yang bekerja diluar rumah tangga dan adalah hal yang lumrah kita temui dimasyarakat.
Ada alasan tersendiri terkait pilihannya tersebut, seperti ingin mengembangkan potensi diri atau memenuhi tuntunan ekonomi.
Tidak sedikit stigma dan sinisme yang dilekatkan kepada ibu pekerja, banyak yang menganggap bahwa ibu pekerja sulit berperan dalam tumbuh kembang anak dan sulit membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.Â
Karena stigma yang kerap diterima, tak sedikit pula yang merasakan dilema akan profesi yang tengah diemban.
Banyak ibu yang merasa kesulitan untuk membagi perannya antara pekerjaan, anak-anak, dan suami tercinta.
Mungkin ibuku merasakan hal yang sama. Namun dalam keseharian yang saya lihat, beliau menikmati kehidupannya sebagai ibu yang bekerja kantoran dan seorang ibu yang memiliki anak-anak dan suami.
Ini lima cara Ibu saya membagi waktunya dalam kesehariannya
1. Memilih pengasuh untuk anak
Ibu dan ayah saya memiliki profesi yang sama. Keduanya sama-sama seorang pekerja kantoran. Disaat keduanya pergi bekerja, kami anak-anaknya tidak mungkin ditinggal sendiri di rumah.
Sewaktu kecil, saya dan saudara biasa dititip ke tetangga, kerabat atau keluarga dekat. Alasan memilih keluarga dekat adalah karena orang tua saya sudah mengenal sifat dan perilaku mereka dengan baik, jadi cukup aman jika dititipkan ke mereka.