Setiap 12 Rabiul Awal, umat muslim memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang tahun ini jatuh pada 19 Oktober 2021.
Memperingati kelahiran nabi, bukan sekedar peringatan semata, melainkan bagaimana kita dapat memaknai dan mengamalkan suri tauladan Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu teladan yang dikisahkan oleh baginda Rasulullah adalah tentang perkara menjaga lisan.
Walaupun lidah tak bertulang, namun lebih tajam dari pedang. Dari lidah masalah bisa timbul, dari lidah juga bisa menjadikan kawan jadi lawan.
Maka diperlukan kesadaran diri untuk berfikir sejenak sebelum berkata agar tidak ada yang merasa tersakiti.
Dikisahkan, suatu ketika Rasulullah tengah berkumpul bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang wanita Quraisy membawa beberapa buah jeruk sebagai hadiah.
Rasulullah SAW menerimanya dengan senyuman dan mulai melahap semua jeruk hingga tak tersisa satu pun.
Ketika wanita tersebut pulang, salah seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, mengapa beliau tidak menyisakan jeruk tadi untuk sahabat lainnya. Baginda Nabi pun menjawab "Tahukah kamu, sebenarnya buah jeruk tadi rasanya terlalu masam. Jika kalian turut makan, saya ragu ada diantara kalian yang mengernyitkan dahi atau memarahi wanita tersebut". Saya takut hatinya tersinggung, sebab itu saya habiskan semuanya agar kalian tidak merasakan dan membenci wanita tersebut.
Sebenarnya, si wanita pembawa jeruk adalah utusan orang-orang quraisy yang membenci rasul. Jeruk yang rasanya masam sengaja diberikan untuk memperdayai rasulullah berserta sahabatnya.Â
Namun, rencananya gagal karena akhlak mulia junjungan kita nabi Muhammad yang tetap terlihat baik meskipun beliau diperlakukan demikian.