Nama Novel Baswedan kembali mencuat ke publik setelah kasus penyiraman air keras pada 2017 silam kini menemui titik terang. Seperti yang diberitakan oleh sejumlah media, pelaku penyerang Novel Baswedan akhirnya diungkap oleh aparat kepolisian.
Pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan adalah anggota kepolisian aktif yang ditangkap di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
"Dua itu ditangkap di Cimanggis, Depok, Polisi aktif," ujar kepala Biro penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono kepada sejumlah media dalam jumpa pers di Polda Metro jaya, seperti dilansir dari laman kompas, Jumat (27/12/2019).
Dua anggota polisi aktif tersebut (RM dan RB) ditangkap pada kamis (26/12/2019) malam oleh tim teknis bersama kepala Korps Brimob Polri.
Setelah pelaku penyiraman terungkap, itu artinya penyiraman air keras terhadap Novel bukanlah sesuatu yang dikerasa seperti yang pernah dilaporkan oleh politisi PDIP yang menuding kasus tersebut hanyalah sandiwara belaka.
Nama Dewi Tanjung pun kembali dihubung-hubungkan dengan kasus ini. Wanita yang identik dengan kerudung merahnya ini dikecam oleh banyak nitizen perihal tuduhan rekayasa yang pernah ia lontarkan terkait penyiraman air keras ke Novel Baswedan.
Banyak nitizen yang meluapkan kemarahannya karena menganggap Dewi Tanjung hanya menyebar hoaks dan fitnah tanpa adanya bukti yang nyata. Teriakannya ke media kala itu, kini menjatuhkan namanya sendiri.
Kalau kita kembali ke kasus Ratna Sarumpaet yang telah menjalani hukuman karena kasus penyebaran hoaks, apa kabar dengan Dewi Tanjung? Apakah ia akan mengalami nasib yang sama?
"Tolong pak polisi segera tangkap penyebar hoaks yang menyatakan bahwa kasus Novel adalah rekayasa, Dewi Tanjung harus dijebloskan, harus ditangkap". Begitulah sekiranya kalimat permohonan unggahan beberapa nitizen di media sosialnya kala menanggapi kasus Novel yang sekian lama redup, kini telah menampakkan cahayanya. Akibat banyaknya nitizen yang menyuarakan kasus ini, nama Dewi Tanjung pun sampai masuk trending topic twitter hari ini.
Kasus Novel memang memuat teka-teki misterius dan sangat dinantikan oleh banyak masyarakat. Polisi yang sempat membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta belum berhasil mengungkap pelaku saat itu.Â
Bahkan presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat memberi target kepada Jenderal Pol Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolri untuk mengungkap kasus Novel dalam tiga bulan, namun masih gagal terungkap.