Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Persediaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Agribisnis yang Go Publik

Diperbarui: 19 Januari 2023   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG USAHA DAN PERSEDIAAN TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN AGRIBISNIS YANG GO PUBLIK

Sriwahyuni Putri , Adil, S.E.,M.M.
Universitas Muhammadiyah Palopo, Jl. Gen. Sudirman Km. 03, Binturu, Palopo City, South Sulawesi, Indonesia E-mail : sriwahyuniputrii59@gmail.com

Abstrak

Tujuan pertama penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang usaha terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan Agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Kedua, untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan Agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh piutang usaha dan persediaan secara simultan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan Agribisnis yang Go Publik periode 2017-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana peneliti menggunakan data dokumentasi yang berada di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2017-2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan Perputaran piutang usaha berpengaruh negatif terhadap return on asset dengan t hitung > t table atau 1,289 > -2,000758. Perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap return on asset dengan t hitung < t table atau 1,289 > -2,000758. Perputaran piutang usaha dan persediaan tidak berpengaruh terhadap return on asset dengan f hitung > f table atau 2,383 > 3,17. Diharapkan dalam mengembangkan ilmu manajemen keuangan yang secara empiris mengenai perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan
 
terhadap return on asset dapat menambah variabel independen yang lebih banyak dan berpengaruh terhadap return on asset, sehingga hasilnya dapat digunakan bagi dunia pendidikan dan juga bagi pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan manajemen pengelolaan perusahaannya.
Kata Kunci : Perputaran Piutang Usaha, Persediaan, Return on Asset

Abstrack

The first objective of this study was conducted to determine the effect of accounts receivable turnover on Return on Assets (ROA) in Agribusiness companies that Go Public for the 2017-2019 period. Second, to determine the effect of inventory turnover on Return on Assets (ROA) in Agribusiness companies that Go Public for the 2017-2019 period. Third, to determine the effect of trade receivables and inventory simultaneously affecting Return on Assets (ROA) in Agribusiness companies that Go Public for the 2017-2019 period. This study uses secondary data where researchers use documentary data in the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) for 2017-2019. This type of research is quantitative. The results of the study show that accounts receivable turnover has a negative effect on return on assets with t count > t table or 1.289 > -2.000758. Inventory turnover has no effect on return on assets with t count < t table or 1.289 > -2.000758. Trade receivables turnover and inventories have no effect on return on assets with f count > f table or 2.383 > 3.17. It is hoped that in developing the science of financial management which empirically deals with the turnover of accounts receivable and inventory turnover on return on assets, it can add more independent variables and have an effect on return on assets, so that the results can be used for education and

also for business actors in carrying out management activities. management of the company.

Keywords: Accounts Receivable Turnover, Inventory, Return On Asset

I. PENDAHULUAN

Faktor pertama yang berpengaruh terhadap return on assets yaitu perputaran piutang usaha. Perputaran piutang usaha merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang menjadi kas selama periode tertentu. Tinggi rendahnya perputaran piutang usaha mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya dana yang diinvestasikan pada piutang. Jika tingkat perputaran piutang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang berlangsung cepat sehingga risiko kerugian piutang dapat diminimalkan.
Tanpa adanya piutang usaha dan persediaan bagaimana suatu perusahaan menjalankan usahanya dan mendapatkan keuntungan. Semakin tinggi nilai perputaran piutang usaha menunjukkan perusahaan telah menerapkan kebijakan pengumpulan piutang yang baik dan efisien. Begitupun dengan perputaran persediaan, apabila laju perputaran persediaan dalam perusahaan tinggi, maka perusahaan akan mendapatkan peningkatan penjualan, otomatis jika penjualan meningkat maka laba perusahaan juga akan meningkat.
Faktor kedua yang berpengaruh terhadap return on assets yaitu perputaran persediaan. Perputaran persediaan adalah perputaran persediaan menjukkan berapa kali persediaan yang dimiliki perusahaan diganti atau dijual selama periode tertentu. Rasio perputaran persediaan adalah mengukur berapa kali persediaan
perusahaan yang telah terjual selama periode tertentu, sedangkan jumlah hari persediaan menunjukkan berapa lama persediaan itu tersimpan dalam gudang. Perputaran persediaan dalam perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan akan memperoleh keuntungan. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Perusahaan yang bergerak di bidang Agribusiness yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya yang sudah Go Public sebagai objek penelitian. Perusahaan- perusahaan agribusiness tersebut dalam kegiatan bisnisnya adalah memproduksi CPO (minyak sawit) dan PK (inti sawit) menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margari, shortening, karena perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang memproduksi bahan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga perputaran persediaan relatif tinggi. Persediaan yang dijual tersebut menghasilkan piutang usaha karena terjadinya penjualan kredit, persediaan yang relatif tinggi dan dibarengi dengan perputaran piutang usaha yang relatif tinggi akan memengaruhi laba bersih, terutama dalam mengukur efektifitas asset.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline