Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Kaidah Perkembangan Fisiologis dan Psikologis Sasaran Layanan BK

Diperbarui: 9 Agustus 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peranan bimbingan dan konseling di sekolah sangat nyata dalam membantu perkembangan pribadi peserta didik. Peranan tersebut yaitu membantu peserta didik mengaktualisasikan potensinya, membantu menyelesaikan tugas perkembangan, membantu peserta didik menjadi pribadi yang mandiri dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab, dan membantu peserta didik tumbuh berkembang sebagai pribadi yang unik. 

Dalam upaya tersebut, guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyelenggarakan layanan merujuk pada kebutuhan peserta didik baik secara analisis klasikal atau individual. Analisis kebutuhan peserta didik dapat dilakukan dengan menganalisis uraian tugas perkembangan peserta didik.

Penjabaran dari upaya bantuan kepada peserta didik dalam mencapai tugas perkembangan antara lain perlu mempertimbangkan perkembangan fisiologis, psikis, dan perilaku peserta didik. Pemahaman guru bimbingan dan konseling atau konselor akan hal tersebut memungkinkan adanya pelayanan yang sesuai kebutuhan peserta didik. Penerapan kaidah perkembangan fisiologis, psikis, dan perilaku individu dalam layanan BK dapat dilakukan sebagai dasar dalam beberapa kegiatan, antara lain:

Menyusun program  

Program BK yang baik ialah suatu bentuk program BK apabila dilaksanakan di sekolah memiliki efisiensi dan efektifitas yang optimal. Salah satu syarat program BK adalah hendaknya memberikan pelayanan kepada semua peserta didik (W. Miller dalam Wibowo, 2002:8). Selain itu, dalam menyusun program hendaknya berdasar kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan kondisi pribadinya, jenjang dan jenis pendidikannya. 

Memperhatikan pada syarat penyusunan program tersebut, maka guru BK di jenjang SMP dan SMA/SMK dituntut untuk memahami kebutuhan peserta didiknya. Kebutuhan tersebut terkait erat dengan antara lain dilihat dari perkembangan fisiologisnya, psikologis, dan perilakunya. Untuk mengetahui kebutuhan tersebut guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat melakukan pengumpulan data tentang kebutuhan peserta didik untuk mengoptimalkan perkembangan fisiologis, misalnya data tentang ukuran tinggi dan berat badan, keadaan panca indra, penyakit yang pernah diderita, dan pandangan peserta didik terhadap perkembangan fisiologisnya. 

Mengidentifikasi dan menemukan masalah 

Data tersebut misalnya tentang keadaan emosi, hubungan sosial, bakat dan upaya pengembangan bakat, pelaksanaan nilai-nilai agama, tata tertib sekolah, dan masyarakat. Tidak kalah penting, tentang kebutuhan perilaku. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat mengetahui hal tersebut dengan menyusun instrumen analisis kebutuhan yang mengungkap perkembangan perilaku dan kemungkinan dimilikinya perilaku bermasalah yang membutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling. Misalnya, kecenderungan merokok dan narkoba, perilaku seksual dan perilaku belajar.

Menentukan jenis layanan bimbingan dan konseling 

Data kebutuhan peserta didik yang sudah diperoleh merupakan dasar penyusunan program BK. Materi tentang penyusunan intrumen analisis kebutuhan peserta didik dan menyusun program BK akan dibahas pada mata diklat khusus.

Selain kegiatan yang telah dikemukakan dengan menguasai karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru diharapkan untuk:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline