Sabtu, 31 Desember 2022. Ku kayuh si besi hijau tuaku menyusuri jalan utama desa. Waktu menunjukkan pukul 06.40 WIB. Jalanan lengang. Hanya satu dua kendaraan yang lewat. Peseda pun sejauh mata memandang kulihat hanya satu di depanku. Pada kemana para peseda hari ini?
Cuaca mendung setelah semalaman kampung ini diguyur hujan cukup deras. Mendung, sedikit angin, udara dingin ga sampai menusuk tulang sih mungkin menjadi alasan sepinya si aspal.
Gowes maju, maju, dan maju hingga sampai di Situ Cipule, destinasi wisata terdekat. Hanya ada satu kano berlayar, beberapa orang berolahraga, beberapa santri putri menikmati indahnya Situ sambil sesekali fotbar.
Ketenangan airnya menandakan kedalaman situ. Diam-diam menghanyutkan. Eh... Bener lho. Atlit dayung pernah ada yang tenggelam dan hilang entah kemana. Tuh, kan lebih serem. Bukan hanyut lagi tapi tenggelam. Yah, kalau Yang Maha Kuasa sudah berkehendak siapapun tak dapat menolak.
Kembali ke laptop eh gowes maksudnya. Gowes itu salah satu caraku menciptakan ups ketinggian ya. Oke ganti saja membuatku bahagia. Bisa mensyukuri nikmat Allah berupa pemandangan yang indah, udara segar bebas polusi, badan menjadi bugar.
Gowes itu asyik dan unik. Kita dapat mengatur lajunya. Mau cepat, pelan, atau ngebut secepat Valentino Rossi. Oh, itu pembalap motor ya. Baiklah. Sama halnya hidup kita ini. Sesekali kita perlu mengayuhnya pelan, rada cepat, sangat cepat sekali, atau bahkan menggunakan rem untuk berhenti sejenak.
Nikmati saja alurnya dengan terus bersandar pada sang Kholiq. Karena yang terjadi di dunia ini semua atas izin-Nya. Syukuri yang kita dapat hari ini. Dan tetap semangat menyongsong esok hari. Maka kita akan menjadi pribadi beriman, bertawakal, tangguh, dan pandai bersyukur. Itulah kebahagiaan yang hakiki.
Terima kasih, matur nuwun, hatur nuhun, thank you, mercy .. semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan. Salam sehat, semangat Literasi.
Karawang, 31-12-2022
#mlipir
#gowespagiakhirtahun