Mengajar anak-anak pedalaman Papua itu selalu seru dan menyenangkan. Apalagi mengajar bahasa Indonesia. Anak-anak selalu riuh jika belajar bahasa Indonesia. Selama ini mereka menganggap bahasa Indonesia gampang. Namun, kenyataannya susah sekali karena banyak hal yang mereka tidak mengerti. Karena susahnya ini, bahasa Indonesia sering membuat mereka ganas atau marah. Oleh karena itu, jika mereka menyebut Matematika GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan) karena bagi mereka matematika itu seru, maka Bahasa Indonesia disebut Bahasa Indonesia GANAS karena susah dan bikin ganas.
Seperti siang ini, aku mengajar bahasa Indonesia dengan topik pemenggalan kata. Pemenggalan kata penting untuk dipelajari supaya kita bisa mengerti bagaimana penulisan kata yang baik.
“Anak-anak, perhatikan. Dalam menulis yang perlu kita ingat adalah pemenggalan kata. Kata dipenggal berdasarkan kata suku kata dan kata dasarnya. Contohnya:
1.Susu = su-su
2.Baru= ba-ru
3.Bertanggung jawab=ber-tanggung jawab. Tidak boleh bertang-gung jawab.
4.Bermain=ber-main. Tidak boleh berma-in.
“Sampai di sini jelas?” tanyaku lantang.
“Jelas, Ibu Guru”. Anak-anak kompak menjawab. Pemenggalan kata merupakan pelajaran yang mudah dipahami anak-anak. Namun, di pojok sana, seorang muridku yang unik, Yanus mengacungkan jari.
“Iya, silahkan,Yanus.” Aku mempersilahkan Yanus berbicara.
“Ibu Guru, kalau kata ‘tulis’ boleh tidak tulis di buku menjadi t-ulis?” tanyanya serius.
“Menurutmu Yanus boleh tidak ditulis Y-anus?" sahut saya sekenanya.
“Wkwkwkwkwkwk” seisi kelas tertawa tergelak-gelak. Yanus hanya tertunduk dan tersenyum malu. Haha...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H