Empat sangkar burung bergelantung di kios pinggir jalanmu
TV bruwet 14 inci menemanimu
Panas hujan angin dan dingin begitu akrab denganmu
Demi anak istri kau rela berjuang sepanjang waktu
Dimana kau buang hajat
Dimana kau bermunajat
Dimana kau rehat
Dimana kau berhasrat
Hanya emper jalan tempatmu bekerja
Menambal ban sepeda onthel dan motor
Disitulah kau mengais rejeki.
Sesekali anak istri menemani
Tak jauh dari tempatmu
Jalan ketika malam hari terjadi transaksi
Transaksi esek esek duniawi
Akankah kau kebal terhadap virus itu
Peluhmu demi anak istri