Pada pertengahan bulan Maret lalu kami 10 orang Kompasianer mendapat kesempatan untuk mengikuti Kudus The Spot Family Trip yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Acara yang berlangsung selama 2 hari dengan menginap di @Home - Hotel Kudus itu diikuti oleh para Konten Kreator, Blogger, Youtuber dan Jurnalis baik dari media cetak maupun online. Suksesnya acara yang didukung penuh oleh sekholder Disbudpar Kudus dan BPPD ( Badan Promosi Pariwisata Daerah) yang saat itu baru dilantik sangat berkesan untuk bersama-sama memajukan pariwisata di Kota Kudus.
Hari pertama, setelah acara pembukaan yang berlangsung di Home Hotel, kami diperkenalkan dengan tradisi Dandangan yaitu semacam pasar malam dalam rangka menyambut Bulan Ramadan, yang diadakan mulai dari alun-alun Kudus sampai Menara Kudus.
Hari Kedua kami diajak eksplore tempat wisata yang ada di Kudus. Pertama kami mengunjungi dua museum yang ada di Kudus, yaitu Museum Kretek dan Museum Jenang Gusjigang. Keduanya sudah aku tulis juga di Kompasiana, klik dan klik ini ya..
Setelah berkunjung ke dua museum, kami diajak naik ke arah Gunung Muria. Gunung yang ada di Kudus sebelah utara, kira-kira 20 KM dari pusat kota. Rombongan yang ada di dalam 2 bis, akhirnya sampai di kaki Gunung Muria sekitar jam 13,00 WIB kami dipersilakan turun untuk menikmati makan siang di tengah-tengah hutan pinus yang luas. Tempat yang asri itu diberi nama Pijar Park yang juga menjadi dulu merupaka Bumi Perkemahan, terletak di Desa Kajar Keamatan Dawe Kabupaten Kudus.
Pijar Park
Menikmati makan siang dengan alunan musik live serta suasana yang sejuk membuat makanan terasa enak semua. Banyak spot-spot foto menarik yang dibuat di sela-sela hutan pinus yang asri. Tempat-tempat menarik itu dibuat tanpa merusak alam yang sudah ada, pohon-pohon pinus dikreasikan menjadi lebih indah , ada juga tempat menginap semacam hotel dengan konsep menyatu dengan alam yang cocok untuk berlibur bersama keluarga. Indah dan asri pohon-pohon pinus ini haruslah kita sebagai pengunjung tempat wisata bisa turut serta menjaga dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan corat-coret pohon pinus, tak perlu kita membuat kenangan dengan menggores pohon pinus untuk menorehkan nama kita di sana. Cukup dengan foto sudah bisa memberikan kenangan yang bisa kita lihat kapan pun.
Pijar Park berasal dari kata Pinus Kajar ini menawarkan beragam atraksi dan fasilitas yang menarik, seperti camping ground, spot foto, Pasar Krempyeng, sentra kuliner, wedding outdoor, outbound, wisata berkuda, hingga eduwisata kopi dan pembuatan gethuk nyimut.
Dari Pijar Park kita menuju tujuan selanjutnya yaitu Desa Wisata Japan, sementara kami berpindah dengan naik angkutan desa yang telah diarter, karena bis besar belum bisa sampai ke Desa Japan.