Sabtu, 29 Januari 2022 pukul 20.00 Kota Kudus cerah dengan diantar suami, aku menuju ke Univestas Muria Kudus yang terletak di Desa Gondangmanis Kecamata Bae Kabupaten Kudus yang jaraknya sekitar 2 KM dari rumah. Kami langsung menuju ke tempat acara, yaitu di lapangan basket yang letaknya agak masuk di dalam lingkungan kampus yang telah sepi. Ternyata tamu sudah banyak yang datang aku lihat dari kejauhan acara pun sudah dimulai, sepertinya pembukaan acara oleh Dr. Mohammad Kanzunudin sebagai Ketua Jurusan Fakultas Bahasa dan Sastra UMK.
Saya segera masuk dan bergabung dengan teman-teman yang sudah ada, lama rasanya kami para penggiat sastra di Kudus tidak pernah bersua dalam sebuah acara sastra seperti ini, apalagi ditambah adanya pandemi Covid-19 yang melanda. Alhamdulillah malam itu saya bertemu kembali, Mbak Ima Yaya seorang guru di SMK 2 Kudus dan juga seorang penyair, Bu Widya Ningrum seorang penggiat sastra kawakan di Kudus yang juga seorang guru di Banat 2 Kudus. Bukan hanya yang berasal dari Kudus, namun hadir juga Ardi Susanti seorang penyair dan guru dari Tulungagung yang jauh-jauh datang ke kota Kudus karena kedekatannya dengan Almarhum Jumari HS dan para penyair kota Kudus laiinya. Untuk penyair laki-laki, tampak Rayhan Abdurrahman, Pak Mukti Sutarman Espe, Mas Noor Ahsin dan juga penyair terkenal dari Surakarta yang juga menjadi pioner Puisi menolak Korupsi dan juga pencetus ide penyusunan buku antologi Tembang Puisi bagi Jumari. Selain para penyair yang semuanya menjadi sahabat Jumari tatkala masih hidup, ada juga keluarga dari Almarhum Jumari HS, Seperti Bu Sukinah, istri almarhum, Andika Arina putra sulung almarhum, dan juga putra-putri dan cucu Jumari HS Lainnya. Tak lupa acara juga dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa FBS UMK sebagai panitia acara.
Sesuai dengan judul acara, yaitu Mendedah Jumari, acara yang bawakan oleh seorang anak muda berbakat alumni sekolah alam Rumah Dongeng Marwah yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Filsafat UGM. Mendedah yang artinya membuka atau membedah, jadi acara ini diperuntukkan untuk membedah untuk mengenang Jumari HS melalui karya-karya sastranya dan juga melalui keluarga dan kerabat yang mengenal Almarhum Jumari HS.
Kenangan-kenangan yang terekam para sahabatnya, menggambarkan bahwa Jumari adalah seniman yang gigih, bahkan Sosiawan Leak menyebut kalau Jumari itu seperti wali. Yang tak ada galaunya setiap melangkah, selalu percaya diri akan selamat . Dengan puisinya Jumari bisa terbang kesana-kemari mengikuti perlehatan sastra baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan dengan puisinya pula akhirnya Jumari diangkat menjadi karyawan bulanan (tetap) dengan posisi yang bagus, dari yang semula hanya buruh harian saja di sebuah pabrik rokok terbesar di Kota Kudus.
Jumari HS merupakan penggerak budaya, khususnya bidang literasi di Kota Kudus bersama para sahabatnya, seperti Almarhum Yudhi Ms yang lebih dahulu meninggal pada tanggal 26 Mei 2016. Beliau bersama dengan tokoh-tokoh satra lainnya di kota Kudus mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama KPK atau Keluarga Penulis Kudus. Komunitas yang mewadahi para sastrawan dan penulis terutama penulis bidang sastra.
Bahkan KPK pernah mendapat mandat menjadi tuan rumah dan penyelenggara perlehatan akbar, Pertemuan Penyair Nusantara pada tahun 2019 yang diikuti oleh ratusan penyair dari berbagai wilayah di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darusalam, maupun Thailand. Jumari HS sebagai sastrawan sekaligus pegawai di pabrik rokok terbesar di Kudus, mempunyai peran yang penting dalam perlehatan akbar tersebut. Karena acara tersebut dapat terselenggara dengan sukses berkat bantuan para donatur, pabrik rokok Djarum, pabrik Jenang Mubarok dan para pengusaha lain di kota Kudus, dan tentu saja dengan kerjasama yang solid para ketua, sesepuh dan anggota KPK lain yang muda-muda.
Sebelum acara Mendedah Jumari diadakan, pada siang harinya telah diadakan lomba untuk membacakan salah satu puisi yang ada di buku Tembang Puisi bagi Jumari. Lomba ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai kota, Kudus, Banyumas, Jepara, Semarang, Kendal, Rembang, Demak, Salatiga dan Surakarta. Dengan para juri : Mukti Sutarman Espe, Widya Ningrum, dan Sosiawan Leak.
Dari hasil lomba diperoleh 5 juara yang juga tampil di acara Mendedah Jumari pada malam harinya. Masing-masing, adalah :
JUARA 1 : Sabda Linangkung Janna - Semarang
JUARA 2 : M. Sulkhan - Kendal