Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Silaturahmi Saat Pandemi: Dengan Teknologi, yang Jauh Terasa Dekat

Diperbarui: 14 Mei 2021   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar kreasi sendiri dari Canva

Setelah kita mengalami masa pandemi setahun lebih bahkan saat ini adalah lebaran kedua saat pandemi, lambat laun kita sudah mulai mengikuti ritme kehidupan dengan pandemi menghadang.  Patuh dengan protokol menjadi kebiasaan yang wajib kita patuhi dalam rutinitas sehari-hari. Walaupun sedang pandemi dan kita harus jaga jarak antar manusia yang satu dengan lainnya, bukan berarti sifat sosial manusia bisa dihilangkan begitu saja. Manusia tetaplah mahluk sosial, yang tak bisa berdiri sendiri selalu saling membutuhkan satu dengan lainnya. Kia tetap bersilaturahmi dengan kerabat, saudara dan teman. Karena bersilaturahmi membuat hati kita tenang, dan juga memanjangkan umur dan menambah rejeki.

Hanya caranya saja yang berubah dalam kita tetap menjaga hubungan antara manusia dengan manusia, atau menjalin hubungan silaturahmi satu dengan lainnya. Karena peradaban manusia makin maju, manusia mampu menciptakan sarana untuk tetap menjaga silaturahmi tanpa harus menyentuh dan tetap jaga jarak. Untungnya pandemi terjadi saat manusia sudah pandai menciptakan alat komunikasi yang meniadakan jarak, dan mudah digunakan, coba kalau pandemi yang datang saat dahulu kala peradapan manusia belum maju. Tentu kita akan kehilangan sanak saudara yang sedang berada jauh dari kita, karena bertahun-tahun tidak bertemu dan tanpa mengetahui kabar adalah seperti kehilangan.

Teknolgi menciptakan smartphone yang membuat kita juga jadi pintar memakainya. Adanya internet solah-olah kita bisa membuka semua jendela di dunia tanpa harus menyentuh namun  bisa ikut merasakan keseruannya.

Demikian juga saat lebaran di masa pandemi ini, walaupun tanpa bertatap muka atau mudik kita tetap bisa menjalin silarurahmi dengan keluarga dimanapun berada. Kita tetap bisa memberi perhatian dengan mengirim hampers melalui toko-toko online, untuk dikirim pada kerabat kita.

Seperti contohnya, keponakan yang saat ini sedang berada di Asahan Sumut bisa mengirimi saya (tantenya) paket ketupat lengkap dengan opor ayam, rendang, sambal goreng dan lain-lain. Caranya mudah tinggal hubungi no. WA salah satu catering di Kudus, bayar pakai transfer  dan  hampers makanan lebaran akan terkirim pada tantenya sebagai pengganti tak bisa mudik dan


.

Terus adik saya yang saat ini di tinggal di Batam, menjalin silaturahmi perhatian dengan membelikan kakaknya melalui Shopee dan kirim langsung ke alamat saya, tanpa tambahan ongkos kirim.

Kalau dulu jarak jauh mana mungkin kita mengirim makanan, selain  bisa basi di jalan juga ongkos kirim terlalu mahal. Sekarang jarak bukan lagi halangan untuk tetap menjalin hubungan silaturahmi.

Kita juga bisa ngobrol bareng keluarga yang jaraknya saling berjauhan melalui video call , zoom atau google meeting. Serunya ngobrol bareng tak jauh berbeda dengan saat kita bertemu langsung. Kita juga bisa menatap wajah saudara kita dari jarak yang sangat jauh.

Namun demikian bukan berarti kita melupakan yang dekat, dong!

Untuk saudara dekat atau tetangga kanan kiri kalau sama-sama sehat dan di daerah status hijau, Insyaallah kita tetap bisa menjalin silaturahmi dengan bertemu langsung. Namun tetap patuhi protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun setiap saat, memakai masker, menjaga jarak dan meningkatkan imunitas diri sendiri.  Misalnya, kita datang ke tetangga hanya mengucapkan salam Idulfitri  maaf lahir batin dari jarak jauh atau di halamannya saja tanpa harus bersalaman, tanpa harus  bersentuhan. Yang penting sama-sama mengerti kalau saat ini sedang pandemi jadi harus jaga jarak , memakai masker, dan sering cuci tangan pakai sabun ( saat ini biasanya tiap rumah menyediakan alat cuci tangan dan sabun di depan rumah) jadi sebelum masuk ke rumah orang kita juga harus cuci tangan di tempat yang telah dipersiapkan lebih dahulu. Atau kita bersilaturakmi di tempat terbuka, tanpa harus turun dari kendaraan sedang tuan rumah hanya di dengan pintu rumah saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline