Rasanya baru kemarin kita bergotong-royong untuk memberikan bantuan atas jebolnya tanggul kali Gelis di Dukuh Goleng Desa Prambatan Lor Kudus, namun kali ini saat hujan deras melanda Kudus, ada lagi tanggul yang jebol. Yaitu di Desa Tenggeles RT 02 RW 02 Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Musim hujan tentu menjadi musim yang ditunggu-tunggu oleh para petani agar sawahnya tidak kering, dan tanaman menjadi subur. Namun pergantian musim juga sering menimbulkan bencana bila kita tidak bisa merawat dan bersahabat dengan alam.
Kalau ingin tahu tentang persungaian di Kudus, bisa tonton video ini, yuk.. ada penjelasan tentang sungai dari yang berkompeten.
Tuhan telah memberi kita alam yang memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, namun sebagai imbal baliknya manusia juga harus mau bersahabat dan merawat alam, jangan merusak alam atau mengeksplorasi secara berlebihan. Karena memang disediakan untuk kehidupan manusia maka pergunakan semestinya saja, rawat dengan baik jangan semena-mena terhadap alam dan lingkungan. Karena kerusakan alam dan lingkungan akan berdampat buruk pada kehidupan umat manusia.
Yuuups... begitu saja intinya ya..
Kembali ke baksos Kudus 84
Beberapa hari yang lalu setelah ada seorang teman yang posting tentang banjir di desa Tenggeles, tim baksos pun mencari info. Banjir disebabkan ada tanggul jebol dari Sungai Piji yang mengalir di wilayah RT 02 RW 02 Desa Tenggeles. Karena kebetulan salah satu tim Baksos juga tinggal disana, jadi gampang untuk mendapatkan info. Kiranya apa yang bisa dibantu dari Tim Baksos Kudus 84.
Pagi itu saya ditelpon teman yang menjadi koordinator lapangan Baksos Kudus 84, yaitu Mbak Prapti untuk bisa mendampingi Mbak Ririk (kebetulan tinggal di Desa Tenggeles ) untuk bersama-sama menyerahkan bantuan berupa makan siang untuk para pekerja yang sedang bergotong royong menutup tanggul yang Jebol.
Sampai di tempat kejadian saya bertemu langsung dengan bapak Kepala Desa Tenggeles, yaitu bapak Amin Santosa jadi kami bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang bencana tanggul jebol ini.
Menurut penjelasan Pak Amin, tanggul jebol sekitar 10 meter berlangsung pada jam 18.30 hari Sabtu tanggal 9 Januari 2021 sehingga air dari sungai Piji menggenangi rumah warga, ada sekirar 70 rumah terdampak banjir setinggi sekitar 70 cm hingga 10 cm. Hal ini disebabkan tanggul yang tipis dan penuh dengan pohon bambu sehingga tidak dapat menampung air yang mengalir deras dari hulu sungai. Normalisasi dari BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana) juga sudah lama tidak dilakukan.
Rumpun bambu yang harusnya dirapikan namun karena pemilik lahan dekat sungai bukan warga setempat dan jarang ditengok maka banyak pohon bambu merunduk ke sungai sehingga menghalangi laju air yang sedang deras-derasnya. Akibatnya tanggul di sisi sungai terkikis dan mengakibatkan tanggul jebol, sehingga air masuk ke pemukinan penduduk.