Pagi-pagi ikala mata masih riyep-riyep karena ngantuk, setelah sholat subuh tiba-tiba " Kring-kring-kring..." suara telpon menderu-nderu bikin kaget orang saja.
Begitu telpon kubuka : " Hua..hua..hua...huaaa........bu...bu...aku ..kecelakaan bu..hua hua huaaaa"
Tanpa pembuka, tanpa basa-basi, penelpon di seberang sana menangis meraung-raung (dari suaranya bukan menangis betulan sih ).
Karena nomor telponnya tidak dikenal, tak ada dalam kontak hp, maka langsung aku tanya aja, " Ini siapa ya..?"
"Aku suamimu, aku suamimu....aku kecelakaan huu huuaaa haahuuu..." kata yang di seberang sana sambil tetap meraung-raung.
Belum sempat aku bicara, telpon beralih ke orang lain : " Bu, ini suaminya kecelakaan , dan sudah di bawa ke Rumah Sakit..." jelas yang di seberang sana.
"Oh ya..," balasku enteng saja.
"Saya dari kepolisian yang menangani kecelakaannya, Bu..."
"Udah kalau begitu ditangani saja, Pak!" balasku sekenanya.
"Suami ibu kecalakaannya parah ini, Bu. Kami menunggu persetujuan ibu, untuk tindakan dokter " yang di seberang sana masih berusaha menyakinkan.
"Ya..sudah deh Pak, terserah saja mau diapain juga gak apa-apa, atau biar mati sekalian juga gak apa-apa , Pak..." jawabku enteng saja.