Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Melepasmu dengan Satu Kecupan

Diperbarui: 25 Januari 2019   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dokpri di Meseum Sonobudoyo Yogyakarta

melepasmu hanya dengan satu kecupan
menjadikan anganku samar-samar
karena malam kian hambar
berkali-kali hasrat  terlempar
dan aku bagai petualang yang terdampar

Duhai, Kekasih

biarkan aku menuntaskan kecup
sebelum rembulan menyandra semua inginku
menyembunyikannya di gelap awan dan meluruh bersama hujan sepanjang jaman
menyamarkan isak dengan denting rinai berkepanjangan
hingga maghrib tiba,
dan engkau masih juga berkabar sia-sia

melepasmu hanya dengan satu peluk
menjadikan aku bagai mahluk yang terkutuk
yang tak bisa lepas dari hangat sisa di ranjang empuk
walau dindingnya sudah benar-benar lapuk
tetap saja aku terpuruk

Duhai, Kekasih

berjanjilah suatu saat nanti tak usah engkau pergi
sebelum aku puas memeluk
sebelum aku tuntaskan kecup
sampai kita benar-benar menuai bersama
saat hangat mentari pagi hari tak lagi menjadi gigil

Kudus, 25 Januari 2019

Salam hangat,
Dinda Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline