Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Melepasmu dengan Satu Kecupan

Diperbarui: 5 Juli 2022   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

melepasmu hanya dengan satu kecupan
menjadikan anganku samar-samar
karena malam kian hambar
berkali-kali hasrat  terlempar
dan aku bagai petualang yang terdampar

Duhai, Kekasih

biarkan aku menuntaskan kecup
sebelum rembulan menyandra semua inginku
menyembunyikannya di gelap awan dan meluruh bersama hujan sepanjang jaman
menyamarkan isak dengan denting rinai berkepanjangan
hingga maghrib tiba,
dan engkau masih juga berkabar sia-sia

melepasmu hanya dengan satu peluk
menjadikan aku bagai mahluk yang terkutuk
yang tak bisa lepas dari sisa hangat  ranjang empuk
dan suram dinding sudah benar-benar lapuk
tetap saja aku terpuruk

Duhai, Kekasih

berjanjilah suatu saat nanti jangan engkau pergi
sebelum kau  puas memeluk
sebelum kau tuntaskan kecup
sampai kita benar-benar menua bersama
saat hangat embun pagi hari tak lagi menjadi gigil

Kudus, 05 Juli 2022

Salam hangat,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline