Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Mengenang Muria

Diperbarui: 29 Desember 2018   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muria, dokumen pribadi

Mengenang Muria, adalah mengenang Bapak
Yang  tak lelah  menggandengku, mengendongku  menapaki 950 anak tangga di  bukit terjal itu
"Kamulyan kuwi kudu digoleki, Nduk   Seperti menapaki anak tangga ini" kata bapak saat aku protes karena letih
diperkenalkan aku kecil, pada makam yang selalu padat penziarah
"Kalau sudah sampai di sini, tak ada keluh , karena sudah bertemu pepunden leluhurmu, Nduk !"
jalan terjal  hanya cara,  yang akan terobati dengan segarnya air  gentong dan  masam buah parijoto

Mengenang Muria, adalah mengenang  Bapak
 yang disaat liburan tiba, membawaku menginap  di desa Colo,  sampai seminggu
 kesederhanaan, ketangguhan dan kerja keras diperkenalkan padaku
mandi ke sumber air yang ada  jauh di bawah bukit, melawan dingin yang sering kandas
gigil, sunyi dan gelap  harus kita akrabi bila malam tiba
menikmati nasi dengan  kuluban, dan  peyek teri sudah luar biasa
"Kamu harus bisa, Nduk. Kuwi lelakon urip", tutur Bapak agar aku tetap semangat

Mengenang Muria, adalah mengenang Bapak
bila panen  tiba, lelah kaki kadang tak terasa, memandang kopi  yang merah merata
Alpukat, jeruk Pamelo , dan  gedang Byar  sepakat untuk diikat
daripada menanti harga cengkih yang kadang ringkih
"Syukuri wae ,Nduk. Kuwi rejeki yang sudah tertitah " biar aku tak lagi berkesah

Mengenang Muria, adalah mengenang Bapak
yang kini masih menyisakan hamparan ladang dengan seribu kenangan
mewariskan seorang ibu, yang sudah mulai sakit-sakitan
dan rasa sehat berkat pencak silat
Menziarahi  Mbah Sunan Muria dengan penuh hakekat
Dan taburan Al- Fathekah buat bapak dan semua kerabat yang sudah di akherat

Kudus, 10 Desember 2018

Salam hangat  selalu,

Dinda Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline