Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Puisi | Jalan Sunyi Seorang Istri

Diperbarui: 20 September 2018   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixbay.com

Apa benar aku sedang di jalan?
Tidak!
Aku telah terperangkap dalam ruang sunyi yang sungguh gelap
Hingga antara banyang-banyang dan nyata tak bisa dibedakan lagi
Hadirmu membuat aku semakin sunyi
Hingga pantulan gerakmu pun tak terlihat olehku

Mas...
Boleh aku memilih menepi,  agar kau bebas berimaji
Karena kesunyian,  adalah pilihanku
Silakan memilih aku atau dia
tak sanggup aku riuh dalam melipat tilam
bila keturunan jadi alasan
Ijinkan aku untuk mundur dari pergumulan kelam
Biar sunyi, biarkan gelap,  biarkan aku menari sendiri

Mas...
berapa kali aku harus mengulangi
Jawabanku tak kan pernah berubah
Tidak! dan biarkan aku pergi
agar sunyi bisa aku nikmati sendiri

Mas...
Aku sudah lelah..
Jangan lagi nyalakan api
Semua sudah tertanak,  nikmatilah..
dan biarkan aku undur diri
setia pada jalan sunyi
hingga ajal menjemput nanti

Kudus,  20 September 2018
Salam fiksi
Dinda Pertiwi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline