Tujuh tahun berada di Kalimantan ingatanku akan pasar wadai sangat melekat. Walau beberapa tahun sudah aku tinggalkan untuk kembali ke kampung halaman. Kemeriahan dan aneka wadai yang lezat sangat lekat dalam ingatan.
Pasar wadai atau pasar kue khas banjar yang hanya ada di bulan Ramandhan, semarak di beberapa tempat yang pernah aku singgahi. Seperti pasar wadai di Murung Pudak Tanjung Tabalong, pasar wadai di sekitaran pasar Bamega Sungai Danau Tanah Bumbu, pasar wadai di pasar Kotabaru, dan di pasar wadai di pasar Selasa Geronggang. Pasar wadai biasanya mulai digelar setelah ashar, dan ramai dikunjungi orang sekitar jam 4 sampai menjelang saat adzan Maghrib tiba.
Aneka wadai atau kue khas banjar dijajakan disana, seperti wadai bingka, wadai cucur, wadai kalelepon, wadai cincin, wadai amparan tatah, wadai keju, wadai ipau, wadai pisang banjar, wadai apam peranggi, wadai gagatas, agar-agar, pudding, es wadai, tapai lakatan atau tapai ketan semua tersedia dengan aneka warna yang menarik perhatian. Ada juga aneka lauk untuk berbuka, seperti pais ikan, ikan haruan masak habang, aneka masakan ayam dan sebagainya.
Pasar dadakan yang ada hanya di bulan Ramadan ini, penjualnya acil bungas yang juga merupakan penjual dadakan, walaupun ada juga yang telah berjualan tetap saban harinya.
Rasanya belum klop bila mau berbuka puasa namun belum menukar eeh membeli wadai di pasar wadai khusus Ramadan ini, sehingga pengunjungnya tak pernah sepi. Setiap sore pasar wadai selalu diserbu pembeli tua muda. Pertanda perekonomian setempat berputar dengan baik dan daya beli masyarakat juga baik.
Dengan kebolehan mengolah wadai atau membuat kue, para acil bisa berjualan dan mendapatkan untung yang lumayan buat bekal lebaran nanti, untuk membeli baju baru dan sebagainya.
Namun kita harus hati-hati juga membeli wadai di pasar wadai ini, tidak semua penjual berkharakter baik, kadang ada wadai yang sudah agak basi, karena mengolah wadainya sudah dari habis subuh, padahal wadainya bersantan jadi cepat basi.
Seperti wadai bingka tapai, putri selat, lakatan sarikaya, amparan tatak nangka yang biasanya khusus dibuat di bulan Ramadan ini banyak diserbu oleh pembeli. Untuk wadai bingka sendiri terdiri dari bermacam-macam seperti bingka tapai, bingka kentang dan bingka kukus, biasanya dibuat mulai pagi hari dan sore sudah harus digelar. Kalau terlalu malam bikinnya bisa cepat basi, bila kesiangan bisa tidak cukup waktu.
Bukan hanya wadai yang di jual di pasar Ramadan, ada juga aneka lauk pauk yang akan menemani makan nasi untuk berbuka. Aneka pais (pepes) ikan, pais ayam, pais tahu, nasi samin, ayam masak habang, intaluk masak habang, soto banjar juga sangat menarik perhatian. Biasanya dijual sudah di dalam cup plastik, atau masih dalam belanga.
pasar wadai ini biasanya disemarakkan juga dengan aneka hiburan yang bersifat religi yang khas banjar pula. Seperti lagu-lagu religi, fasion show busana muslim, dan aneka hiburan rakyat lainnya.
Mumpung Ramadan belum usai, mari kita ikut meriahkan pasar wadai Ramadan, yang diadakan diseluruh wilayah banjar.