Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Dari Besuk Teman ke Pemalang, Berakhir Menginap di Beringin Guest House Semarang

Diperbarui: 1 Maret 2018   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Awalnya sih, nggak nyangka nggak ada rencana mau nginap di Beringin Guest Hause Semarang ini. Tapi berkat kebaikan Mbak Iin Wiranti penggelola guest house ini,  aku yang kemalaman diijinkan menginap di tempat nyaman dan menyenangkan.

Ceritanya begini, salah seorang sahabat kami di WAG mantan rekan kerja puluhan tahun yang lalu, ada yang lagi mendapat cobaan sakit. Sakitnya juga lumayan seram juga kanker payudara yang sudah merambat sampai tulang. 

Kami sudah berencana dua bulanan ini mau bezok, sahabat yang bermukim di Pemalang itu, tetapi ternyata susah cari waktu yang tepat untuk banyak orang, dan akhirnya yang bisa hanya kami berempat Mas Bayu, Mbak Bayu, Mbak Iin dan aku. Disepaktilah sabtu, tanggal 24 Pebruari 2018 kami berangkat start dari Semarang.

MENUJU TERMINAL TERBOYO BANJIR ..dokpri

Jam setengah enam pagi, aku sudah harus berangkat dari Kudus dengan naik bis ke Semarang. Wow...masuk Kaligawe sebelum sampai di Terminal Terboyo ternyata genangan air banjir sudah memenuhi jalan raya.  Sampai bis masuk terminal, enggan rasanya untuk turun dari bis, untunglah di dalam terminal kering, sehingga bisa berlanjut naik bis BRT tanpa berbasah-basah dengan air banjir yang keruh dan bau.

Sampai juga aku di depan Lawang Sewu, sebagai tempat janjian dengan Mbak Iin  yang sudah tiba lebih dahulu. Sambil nunggu teman-teman yang lain kami sempatkan berfoto-foto dahulu mumpung di depan tempat bagus  ( Lawang Sewu merupakan bangunan kuno yang mempunyai pintu 1000 dan banyak menyimpan cerita misteri ).

berdua dengan Mba Iin di Lawang Sewu Semarang...dokpri

Tak lama kemudian, teman yang lain, Mas Bayu dan Mbak Bayu pun datang. Kami segera berangkat menuju Pemalang. Di perbatasan kota di sekitaran Mangkang kami sempatkan mampir sarapan dulu, Soto daging ampiran yang nikmat dan segar, tapi sayang ya...buru-buru jadi kelupaan ceprat-cepret dulu.....huu...ceritanya aja ya...

Perjalanan pun berlanjut, Mas Bayu agak nyantai aja nyetirnya, karena kita sambil cerita-cerita. Maklum , kami sudah hampir duapuluhan tahun tidak bersua sejak perusahaan tempat kami bekerja bubar karena krismon yang melanda tahun 1998. Sejak itu kabar masing-masing menghilang, hingga musim FB dan WA tiba, kami bisa bertemu lagi walau hanya melalui WAG. Namun keseruan tentang cerita kehidupan tak pernah berakhir.

Jam 12 siang kami sampai di Bodeh Pemalang, tinggal masuk sekitar 3 KM untuk bisa sampai ke rumah sahabat yang sakit di desa Mrican.

Sampai di rumah sahabat yang sakit, keharuan tak dapat dibendung, melihat keadaannya sahabarku yang sudah harus badrest di tempat tidur terus dan badannya habis karena kanker yang menggerogotinya. Namun begitu kami harus tetap memberikan semangat, pada sahabat untuk sembuh...Semoga cepat diangkat penyakitnya ya Mbak say....

sebelum pamit pulang foto dulu di depan rumah Pemalang

Tak terasa waktu sudah menunjuk pukul 14.30 kami segera undur diri pamit, rencananya biar tak kemalaman sampai Semarang dan aku bisa langsung balik Kudus.

Perjalanan pun tak bisa secepat seperti pada waktu berangkat karena jalan raya yang padat, apalagi sekitaran Alas Roban banyak truck dan kendaraan berat melintas pelan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline