Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Zaman Boleh "Now", Belajar Kitab Kuning Tetap Wow , "Coverage" MQK 2017

Diperbarui: 8 Desember 2017   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok Kompasiana. Rombongan peserta Coverage MQK 2017

Seperti biasanya,  setiap kali membuka Kompasiana aku sempatkan untuk membuka kanal event,  siapa tahu ada event yang menarik yang bisa aku ikuti.

 Wow! Ternyata benar, ada event coverage yang lokasi dekat dengan kotaku tepatnya di Jepara. Memang berita dan spanduk-spanduk tentang  terselenggaranya  MQK di Jepara sudah aku dengar dan aku ketahui dari baliho-baliho dan berita dari teman-teman yang tinggal di sekitar Jepara. Ingin rasanya ikut menyaksikan acara tingkat nasional tersebut, namun rasanya sulit untuk bisa datang sendiri ke lokasi berlangsungnya MQK di Balekambang Nalumsari Jepara tanpa ada suatu kepentingan.

Dok pri . Baliho MQK 2017 sudah marak menuju Balekambang Jepara

Alhamdulillah ternyata Kompasiana membuka kesempatan  untuk  ikut datang dan menyaksikan berlangsungnya MQK Nasional di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin  Balekambang Jepara.  

Syukurlah pendaftaran saya diterima , saya masuk datar peserta  Coverage untuk  menyaksikan MQK Nasioanal di Jepara. Betapa senangnya. Bisa bertemu teman-teman kompasianer dan juga bisa melihat langsung  terselenggaranya MQK Nasional.

Karena tempat tinggalku di Kudus maka  aku memilih meeting point langsung di depan pasar Mayong Jepara daripada ke Semarang. Hari sabtu, tanggal 2 Desember jam 11.00 aku membonceng sepeda motor Mas Masluh Jamil  ( kompasianer Kudus juga )  menuju ke Mayong Jepara yang berjarak 14 KM dari Kota Kudus.  

Tak lama sampai di pasar Mayong dan menitipkan sepeda motor bus  yang membawa rombongan Kompasianer dari Semarang pun tiba,   kami segera naik dan melanjutkan perjalanan menuju  ke pondok pesantren Roudlotul Mubtadiin di Balekambang  kecamatan Nalumsari Jepara.

Sampai di pondok pesantren, kita langsung menuju ke gedung Media Center untuk berganti kaos yang sudah disediakan admin dan menunaikan sholat Dhuhur. Dan siap mengikuti breefing yang  disampaikan oleh Bapak  Muhtadin selaku Humas Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

dok Kompasiana Pak Muhtadin memberikan brieefing sebelum kita terjun langsung ke arena lomba MQK 2017

Dalam kesempatan tersebut,  Pak Muhtadin menyampaikan apa yang menjadi dasar diadakannya MQK Nasianal  ini. Peranan Kitab Kuning dalam perkembangan Islam di Indonesia.  Dan rencana menyetaraan pendidikan pesantren dengan pendidikan umum untuk mendapatkan ijazah  bagi para lulusan  pondok Pesantren.

MQK [ Musabaqah Qiraatil Kutub ]

Sebelum kita mengikuti acara MQK , sebaiknya kita harus tahu  dulu apa itu Kutub atau Kitab Kuning . Kenapa perlu diadakan Musabaqoh Qiraatil Kutub.

kitab kuning sumber foto : http://www.ngaji.web.id/2015/09/sebenarnya-apakah-kitab-kuning-itu.html

Kutub atau biasa disebut dengan Kitab Kuning  adalah  kitab yang menjadi akar tradisi pendidikan di pesantren di Indonesia sejak jaman dahulu kala bahkan sebelum Islam masuk ke Indonesia. Kitab Kuning merupakan istilah yang disematkan untuk  kitab-kitab bertuliskan huruf  Arab, berhaluan Ahlu Sunnah Waljamaahyang biasa dipergunakan sebagai bahan pelajaran di pesantren  dan Madrasah Diniyah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline