Yudhi Ms dikenal sebagai sang Penyemai sastra dan budaya bagi masyarakat Kudus, merupakan salah satu inspirator bagi perkembangan Sastra di Kudus.
Kepedulian Yudhi Ms pada perkembangan sastra di Kudus dimulai pada era tahun ‘80 an dengan mengumpulkan puisi dari teman-temannya untuk dibacakan dan dibahas bersama di sebuah acara di Radio Muria Kudus, sehingga acara tersebut dinamakan acara ‘ Ladang sastra’ . Cara membahas dan mengkritik puisi-puisi yang masuk dengan penuh kesabaran, ketulusan dan keiklasan menarik minat anak muda di kudus pada waktu itu untuk mulai giat menulis dan mencintai puisi dan sastra.
Pada era itu bermunculan sastrawan-satrawan muda di Kudus, seperti Jumari HS, Maria M Bhoernomo, Amir Yahya Pati ABY, Thomas Budi Santoso, Alex Aklis, Yon Sadewo dan lain sebagainya. Naskah-naskah karya mereka banyak permunculan dan menjadi barometer diperbagai Koran dan penerbitan baik di daerah maupun di ibukota.
Pada era tahun ’90 bersama-sama dengan para pecinta sastra di Kudus maka dibentuklah Keluarga Penulis Kudus yang dibidani oleh Yudhi Ms, Mukti Sutarman Sp, Maria M Bhoernomo dan lain-lain. Dengan fasiltitas yang masih sangat terbatas semangat untuk berkumpul membahas dan menyemangati karya-karya para penulis di Kudus sangat tinggi , sehingga menghasilkan mutu tulisan yang semakin bagus dari para anggotanya.
Karena begitu besar jasa Yudhi Ms terhadap perkembangan sastra dan budaya di Kudus, maka kepergiannya yang secara tiba-tiba membawa duka yang mendalam bagi masyarakat pecinta sastra di kudus. Apalagi beliau meninggal mendadak kena serangan jantung pada saat berbicara dalam acara bedah buku di hall Oasis PT. Djarum Kudus pada tanggal 26 Mei 2016.
Kepergian beliau sangat mengejutkan karena pada saat itu beliau sedang berdiri dan berbicara pada sesi tanya jawab, tiba-tiba beliau terjatuh dan segera diberi pertolongan pertama oleh tim medis PT Djarum dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus namun sayang nyawa beliau sudah tak bisa diselamatkan. Tugas Yudhi Ms sebagai penggiat pertumbuhan sastra dan budaya di Kudus usai sudah. Beliau meninggal dalam usia 62 tahun.
Kecintaan Yudhi Ms bukan hanya pada masalah puisi dan cerpen-cerpen yang pada tahun-tahun terakhir banyak di shere di wall FB nya Yudhi Ms juga membuat naskah naskah drama yang dipentaskan oleh oleh grup teater ‘ Lesbumi’ yang berjudu “ Sumbadra Sayembara “dan karya Novel terbarunya yang baru saja terbit “ Seputih Jilbab Fransiska “ yang cover depannya dipilih sendiri dari lukisan seniman Kudus Mamiek Mulyono.
MALAM TAHLIL BUDAYA
Tanggal 10 September 2016 bertempat di Aula Djarum di Jalan A. Yani 41 Kudus diadakan acara untuk memperingati dan mengenang Alm Yudhi Ms. Persembahan Keluarga Penulis Kudus dalam acara Tahlil Budaya dan peluncuran buku “Yudhi Ms Bunga Rampai Sang Penyemai” dilaksanakan pada jam 7 malam sampai selesai jam 11 malam, acara yang di hadiri oleh para anggota KPK dan penggiat budaya di Kudus sekitar 100 orang lebih.
Acara dibuka dengan pembacaan tahlil bersama dilanjutkan dengan testimoni tentang Yudhi Ms oleh sahabat beliau yaitu penyair Mukti Sutarman Espe, yang menceriterakan perjuangannya bersama Almarhum dalam menggiatkan kegiatan sastra di Kudus, Pak Mukti inilah yang seiring bersama beliau mendampingi hingga tiba-tiba Almarhum jatuh kena serangan jantung dan meninggal padahal pagi sebelumnya Alamarhum bersama Pak Mukti sudah merencana suatu acara Belajar Sastra Bareng Yudhi Ms dan Mukti Sutarman Sp di gedung Perpustakaan Daerah Kudus.
Video yang berisi harapan dan cita-cita dalan perjalan hidup Yudhi Ms bersama istri, putra dan sahabat dan awal karir hingga beliau wafat. Dalam tayangan tersebut terasa Yudhi Ms adalah sastra dan sastra adalah Yudhi Ms. Pembacaan salah satu puisi Yudhi Ms oleh Sastrawan Kudus yang juga salah satu pejabat di PT Djarum pak Thomas Budi Santoso dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan dari KPK kepada istri dan anak Alm Yudhi Ms berupa lukisan Yudhi Ms oleh perupa Mamiek Mulyono.