Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Timbul Tenggelam

Diperbarui: 9 Mei 2016   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darwis Triadi School Photographi.com

Bagai hempasan ombak yang tiba-tiba datang menggulung-nggulung hadirmu sungguh tak terduga,

bahkan tatkala aku tak siap menerima , engkau terus merajalela dengan segala suka cita

aku tertunduk ketika menghindar  tak lagi  sempat 

menikmati hempasan demi hempasan dengan hati sekukuh karang, itu lebih baik

daripada menghindar dan terus dalam kejaran riak-riak kecil tanda ombak tak pernah usai.

wahai lelaki yang datang dari balik misteri, permainan apa ini

menekan-nekan rasa lalu menghamburkannya semau sendiri

bagai gerombolan ikan pari dengan alat tusuk sepanjang hari

masih bisa engkau menari-nari di ujung ranting yang kering hampir mati

dan bila patah  tak hanya lukai dirimu sendiri, tapi juga aku ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline