Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

[ Tantangan Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo (2)

Diperbarui: 18 Maret 2016   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="KOMUNITAS FC"][/caption]BAB I

 

Sebelumnya : Mendulang Asa di Bumi Borneo

 ...Lanjutan....

Seminggu setelah mengenal lingkungan dan beberapa kali ke pasar terdekat, Imoeng mulai merencanakan apa yang akan ditempuh selanjutnya, agar kepindahannya ke Kalimantan tidak sia-sia belaka. Imoeng ingin jualan kecil-kecilan dulu, yang tidak butuh modal banyak dan kira-kira belum banyak dijual orang-orang di sekitarnya.

“ Pak…saya mau pinjam uang buat modal, besok saya mau ke pasar membeli peralatan untuk memasak, saya ingin jualan berbagai macam keripik dan rempeyek, yang mudah, murah, dan mudah-mudah bisa diterima masyarakat di sekitar sini “  ujar Imoeng pada sore itu, sepulang suaminya bekerja.

“ Iya..Buk…tapi janji hutang ya…harus hati-hati pakainya.”

“ Iya…Pak, saya janji akan mengembalikannya, bila semua telah berjalan lancar, saya ingin mengirim uang ke Jawa sedikit demi sedikit untuk melunasi hutang-hutangku, di sini aku tak akan mengulangi lagi kesalahanku yang dahulu. “

‘ Saya butuh 500 ribu saja Pak. Cukuplah untuk membeli peralatan menggoreng dan bahan-bahan membuat keripik. “ Jelas Imoeng pada suaminya tentang makanan apa yang hendak dijualnya.

“ Saya akan membuat rempeyek kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan ikan teri, sambil melihat mana yang akan banyak diminati masyarakat di sini. “

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline