Akulah cinta yang mengalir pada darah-darah ibu saat meregang nyawa melahirkan,
pada tetes keringat ayah yang tak pedulikan letihnya membanting tulang,
yang mengendap pada hati Sang guru saat mengalirkan ilmu pada anak didiknya
yang lirih terdengar isak pada dua pertiga malam dengan penuh harap pada-Nya.
"cintailah aku walau hanya dengan remahan sisa makananmu agar cukup mengganjal perutku" ujar pengemis itu
sementara di sampingnya seorang bocah kurus berkudis tak mau diam merengeng menahan lapar, dingin dan kasih sayang.
aku hanya butuh cinta dengan memberiku lapangan kerja, sebagai sumber nafkah keluargaku
tambahi terus aku ilmu, agar kebodohan tak menyesatkanku, membawaku pada kegelapan yang tak jangkau
atas nama cinta jangan biarkan para renta membawa beban berat di hidupnya, kasihani dia..sayangi dia..
karena dari rahim-rahim mereka engkau pernah bersemayam di sana dengan penuh cintanya