Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Kita Tak Bisa Menikah

Diperbarui: 4 Desember 2015   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah sekolah SD terfavorit di sebuah kota, ada anak bernama Novan...( yang jelas bukan Novanto yang itu looh ). Novan masih berusia 8 tahun adalah anak orang kaya, berwajah sangat tampan dan selalu berpenampilan perlente walaupun usianya masih anak-anak tetapi tidak pernah ketinggalan mode terkini. 

Sekelas dengan Novan ada teman wanitanya bernama Putri, yang sangat cantik dan selalu berpenamilam sangat cantik dan imut. Banyak anak-anak laki-laki sekelasnya yang suka menggoda Putri. Demikian juga Novan, dia sangat jatuh hati pada kecantikan Putri.

Pada suatu hari Novan mengungkapkan isi hatinya pada Putri, di sudut halaman sekolah sambil memakan bekal masing-masing dari rumah.

" Putri....tahukah kamu kalau aku sangat mengagumimu, aku jatuh hati padamu...." ungkap Novan pada Putri.

" Aku juga sudah lam naksir kamu Novan....tapi aku takut bicara padamu...." balas Putri sampai merah merona pipinya.

" Namun sayang kita masih kecil , tidak boleh pacaran..." ungkap Novan

" Maukah nanti bila kita sudah dewasa ..kau menikah denganku..." gunam Novan yang membuatnya gugup  dan salah tingkah.

" Tapi kita tidak bisa menikah setelah dewasa nanti Novan...." kata Putri pelan sambil menunduk sedih....

" Kenapa Putri...???.." 

" Di dalam keluargaku.... semua menikah dengan sesama kerabat...misalnya saja : nenek menikah dengan kakek, Paman menikah dengan Bibi, Pakde menikah dengan Bude, ayah menikah dengan ibu... semua adalah kerabatku..... sedang engkau Novan bukan kerabatku..jadi kita tidak bisa menikah nanti..."

" Oooh...begitunya...." sahut Novan sedih....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline