Dinda Pertiwi : No. 4
Kematian Ki Plenyun yang sangat misterius di kamar Mpok Atik gacoannya membuat desa Kompesianu geger benger.....betapa tidak...!!!.
Ki Plenyun yang terkenal sebagi sesepuh desa yang sok alim, sok pintar dan sok tua dan sok-sok yang lainnya, kini harus meregang nyawa di kamar seorang Mpok Atik yang baru 40 hari ditinggal mati suaminya. Bukannya apa karena tahlilan empat puluh hari baru digelar sore tadi. Berani-beraninya Mpok Atik dan Ki Plenyun berasyik masyuk tanpa menunggu masa Idah selesai. Apa mungkin Ki Plenyun meninggal karena kebanyakan makan ikan asin yang menjadi salah satu menu wajib di setiap kenduri selamatan orang meninggal.
Yaaa.....bisa jadi.....bisa jadi. Bukankah si Hantu Jempol sudah lari kebirit-birit setelah kemarin tak berhasil menjawap pertanyaan - pertanyaan Ben Kasovi...eh Benjol ding...!!!?.
Benar juga ternyata, dari hasil penyelidikan dipastikan bahwa Ki Plenyun meninggal karena stroke yang tiba-tiba menyerangnya setelah kebanyakan makan asin yang disajikan Mpok Atik, darah tinggi Ki Plenyun naik drastis dan karena Ki Pleyun tak dapat ngempet nafsunya pada Mpok Atik maka Ki Plenyun memaksakan diri untuk naik ranjang dan terjungkal dari ranjang Mpok Atik , kepalanya membentur almari besi yang ada di kamar Mpok Atik, maka tewaslah Ki Plenyun seketika. Alhasil dari penyelidikan lanjutan diperoleh fakta bahwa Mpok Atik melakukan ini maksudnya menyajikan ikan asin sebanyak-banyaknya pada Ki Plenyun karena telah menuliskan kisahnya antara dia dan Ki Plenyun sebagai status di Fesbuk dan mendapat dukungan banyak jempol dari kalangan Hantu Jempol untuk menyajikan ikan asin pada Ki Plenyun yang sebelumnya sudah banyak diketahui orang bahwa Ki Plenyun punya riwayat stroke, gula dan darah tinggi. Naaah kan Hantu Jempol masih tetap bisa menjalankan aksinya meski telah jauh migrasi ke Fesbuk......!!?
Desa kompasianu jadi geger bunger dan gaung kematian pun sampai terdengar kemana-mana......bahkan hampir seluruh grup media Kempesian menjadikan berita ini sebegai Headline berita terheboh di seluruh penjuru negeri. Beritanya bahkan telah mengalahkan kehebohan Papa Minta Saham dari Setnov yang lagi trending topik.
Ben dan Ki Plenyun yang sudah dijadwalkan mengisi acara talkshow yang di pandu oleh si Botak Deddy Corbusem pun batal, karena tak mungkin Ben hadir sendiri tanpa didampngi gurunya Ki Plenyun yang telah wafat. Untuk mencari guru baru pun tak mungkin karena guru-guru sedang sibuk mengikuti UKG jadi bisa menerima murid baru lagi. Dan untuk beralih pada Maha Guru Jati takut tarifnya kemahalan...kali..???!
Beberapa jomblo yang diundang untuk melalukan hangouts menggunakan Google++ di sebuah acara di Kompesianu TV, tidak bisa memenuhi permintaan karena para jomblo sudah diungsikan ke desa Khentir. Mereka enggan untuk tampil di Kompesianu TV karena takut wajah-wajah mereka dikenali oleh Hantu Jempol yang menurut cerita sekarang sudah merambah di hampir semua status dan komen di Planet Fesbuk. Maka acara telewicara pun ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan.
Para anggota Polisi disebar untuk berjaga-jaga agar kematian berantai di desa Kompasianu tidak berlanjut. Para Polisi tidak sendirian mereka dibantu rekannya tentara baik dari angkatan darat , laut dan udara. Berbagai macam alat alutista disiapkan untuk menangkap biang kerok penyebab kematian berantai di desa Kompesianu. Walah...wong hantunya sudah bermigrasi di Planet Fesbuk ngapain juga disiapin alat alutista.....mbok ya mending dilalukan pemblokiran terhadap semua browser agar Hantu Jempol tak dapat melakukan aksinya lagi.....lihat aja sekarang Hantu Jempol lebih leluasa merambah kemana-mana di sudut - sudut desa terpencil sekalipun. Walau begitu siapa coba mampu menghentikan aksi Hantu Jempol ini.....