Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Pada Suatu Sore di Kampungku

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari tak begitu bersahabat sejak pagi tadi
Para binian enggan membuka pintu dan jendela rumahnya,
mereka masih kecapaian dengan pesta Muharam semalam...
para lakian terlambat bergegas mengejar bis yang akan membawa mereka ke tempat kerja..
Pasar pun sepi ....hanya beberapa pedagang yang menggelar lapaknya..

dan sore ini saat mentari tak nampak , dingin begitu mengikis...
mengingatkan aku...
pada perjalanan panjang...
saat pertama kapal besandar....
tapi pelabuhan itu kini hening....
tak satu kapalpun tertambang.....
terasa begitu jauh......
tersesatkah aku.....
pada kesunyian yang begitu nyata...
pada kegelapan yang selalu ada
hanya deru mesin diesel tanpa cahaya

hanya kunang-kunang yang setia bersinar

gantikan rembulan yang diterpa awan...

di langgar pun hanya terdengar lirih si Entong mengaji
adakah harapan pada sore ini

bisa menikmati peraduan kembali

beri aku panduan

dimana jalan
untuk kembali.

Geronggang, sepimu kurindu..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline